PBNU Setuju Hari Santri Nasional Tanpa Libur
NU Online · Jumat, 16 Oktober 2015 | 17:03 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung penetapan Hari Santri Nasional tanpa libur. Pengurus harian PBNU menilai peringatan Hari Santri Nasional lebih pada semangatnya, bukan tuntutan untuk diistimewakan dalam bentuk tanggal merah.
<>
“Kita tidak setuju dengan peliburan Hari Santri Nasional. Yang penting itu semangatnya. Kita tidak mau mengurangi aktivitas hari kerja masyarakat,” kata Sekjend PBNU H Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Kamis (15/10) sore.
Menurut Helmy, Keputusan Presiden (Keppres) nomor 22 tahun 2015 terkait penetapan Hari Santri Nasional sudah tepat. Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober, tidak diliburkan. “Karena memang bukan pada libur itu substansinya.”
Peringatan Hari Santri Nasional, kata Helmy, lebih kepada semangat peran kebangsaan kalangan santri dalam pergerakan kemerdekaan RI. Sementara dalam konteks kekinian, hari itu menyemangati kalangan santri dalam menjaga NKRI dari ancaman radikalisme.
Pada prinsipnya santri adalah muharrik (penggerak) kebangsaan. “Bayangkan, fatwa Resolusi Jihad Mbah Hasyim mendudukan jihad mengusir penjajah setingkat dengan ibadah lainnya, fardhu 'ain,” tandas Helmy. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua