PBNU Serukan Shalat Ghaib dan Tahlil untuk Kiai Mas Subadar
NU Online · Ahad, 31 Juli 2016 | 10:15 WIB
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan duka mendalam atas wafatnya KH Mas Subadar, salah satu rais syuriyah PBNU, pada Sabtu (30/) pukul 19.41 WIB. Jenazah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Besuk, Pasuruan, Jawa Timur ini dikebumikan hari ini, Ahad (31/7).
PBNU menginstruksikan seluruh Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) dan segenap warga NU untuk menggelar shalat ghaib dan tahlil untuk almarhum.
Seruan ini tertuang dalam surat yang dikeluarkan secara resmi oleh PBNU bernomor 786/C.I.34/07/2016 dan ditandatangani oleh Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Katib ‘Aam KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jendral PBNU H Helmy Fashal Zaini.
Jenazah dikebumikan di pemakaman Sladi yang merupakan pemakaman keluarga. Ahmad Ladun Khobir, salah satu keluarga yang dihubungi NU Online menjelaskan, almarhum menderita penyakit kanker pankreas. Sebelumnya, Kiai Mas Subadar dirawat di RS Darmo selama 14 hari.
Kiai Subadar berkiprah di organisasi NU pada tahun 1967. Mula-mula ia aktif di IPNU, dua tahun kemudian namanya langsung mencuat sebagai ketua GP Ansor Pasuruan. Aktivitas kiai kelahiran 1942 ini sempat terhenti setelah menikahi Aisyah pada tahun 1969.
Baru pada sekitar tahun 1976, kembali terjun dalam kegiatan organisasi dan sekaligus mengemudikan kepemimpinan Pesantren Raudhotul Ulum. Pada tahun 1980, ia terpilih sebagai Rais Syuri’ah PCNU Pasuruan dan kemudian sebagai wakil rais syuriyah PWNU Jawa Timur.
Kiai Mas Subadar mengemban amanah sebagai rais syuriyah dalam dua periode kepengurusan PBNU terakhir hingga meninggal dunia sebelum purna tugas. Pada Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Agustus 2015 lalu, Kiai Mas Subadar terpilih sebagai salah satu dari sembilan anggota Ahlul Hali wal Aqdi, semacam komiter terbatas yang berwenang menunjuk orang yang pantas mengemban amanah sebagai rais aam, pemimpin tertingi di NU. (Mahbib)
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
6
KH Ahmad Chalwani Ungkap Makna Spiritual yang Terkandung dalam Deretan Angka 17-8-45
Terkini
Lihat Semua