Nasional

PBNU: Sambut Ramadhan dengan Bersihkan Lahir Batin

NU Online  Ā·  Selasa, 8 Mei 2018 | 10:00 WIB

Jakarta, NU OnlineĀ 
PBNU mengimbau umat Islam Indonesia, khususnya Nahdliyin, untuk melakukan bersih-bersih mesjid sebelum memasuki bulan Ramadhan. Imbauan tersebut telah disampaikan PBNU melalui intruksi yang disampaikan kepada PWNU dan PCNU di seluruh Indonesia pada 26 April lalu.Ā 

Imbauan PBNU diterjemahkan Lembaga Takmir Masjid (LTM) melalui program Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah. Program tersebut akan diluncurkan di Masjid An-Nahdlah, lantai dasar Gedung PBNU Rabu (9/5). Peluncuran akan dihadiri oleh para penggerak masjid, para Koordinator BBM kabupaten dan kota, para takmir masjid dan marbot se-Jabodetabek, dan pengurus PBNU.

Menurut Koordinator Nasional (BBM) Berkah Ali Sobirin aplikasi dari program itu akan dilakukan secara serentak di seluruh mushala dan masjid se-Indonesia yang membentuk tim BBM Berkah pada Ahad 13 Mei 2018.Ā 

ā€œTujuan BBM Berkah ini adalah untuk mendorong masjid ikut berperan mewujudkan situasi nasional yang bersih dari kotoran lahir dan batin menyongsong bulan suci Ramadhan sekaligus untuk berpartisipasi mewujudkan situasi bangsa yang aman dan tentram,ā€ jelasnya.

Lebih lanjut Ali mengatakan, BBM Berkah memiliki dua dimensi, pertama,Ā membersihkan lingkungan masjid dalam artian yang sebenarnya, sepertiĀ membersihkan tempat wudlu dan MCK, mengepel lantai dan menyedot karpet,Ā membersihkan pintu, jendela, dan mimbar; membersihkan plafon, kipas angin danĀ peralatan lain, membersihkan halaman, dan seterusnya.

Di tahap ini, lanjutnya, biasanya disertaiĀ pemberian cinderamata dari LTM PBNU untuk masjid yang bersangkutan. Kegiatan iniĀ merupakan langkah awal, sebagai pintu masuk untuk menyapa warga bagi gerakĀ bersama meramaikan masjid.Ā 

Dimensi kedua, kata Ali, adalah bersih secara batin denganĀ melakukan peningkatan kapasitas pengetahuanĀ berupa pembinaan dan penyuluhan kepada ta’mir masjid dan Jamaahnya untukĀ senantiasa berpikir dan bertindak positif dalam rangka menghidupkan masjid sebagai pusat pelayanan jamaah.Ā (Abdullah Alawi)