Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Marsudi Syuhud mengaku prihatin atas situasi penegakan hukum di Indonesia. Aparat hukum dinilai masih berpihak kepada kaum elit sehingga meminggirkan rasa keadilan bagi masyarakat lemah.<>
āHukum tajam ke bawah, tumpul ke atas,ā tegasnya saat meresmikan Klinik Hukum Keliling Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU), Jumat10/8), di halaman Gedung PBNU, Jakarta Pusat.
āHukum kalau tajam ke bawah dan tumpul ke atas, masya Allah, hak-hak bisa hilang karena persoalan hukum,ā imbuhnya.
Marsudi menyatakan, pendirian Klinik Hukum Keliling merupakan langkah yang tepat. Upaya ini dapat menjadi solusi bagi banyak warga yang selama ini tak berdaya menyuarakan keadilan di hadapan penegak hukum.
āBukan karena ada ācicak dan buayaā kemudian didirikan klinik, tapi karena ada tugas fardlu kifayah, LPBHNU mendiriakan klinik,āujarnya.Ā
Menurutnya, memberi bantuan hukum merupakan bagian dari pengamalan jihad dalam Islam. Sebab, dalam perjuangan ini maqashidus syariāah (prinsip-prinsip agama) ditegakkan.Ā
āLPBHNU akan melaksanakan fardlu kifayahnya untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung baik secara ekonomi maupun hukum,ā tandasnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis Ā : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua