Nasional HARI PERS NASIONAL

PBNU: Pers Harus Bangun Optimisme Bangsa Indonesia

Sel, 9 Februari 2021 | 07:25 WIB

PBNU: Pers Harus Bangun Optimisme Bangsa Indonesia

Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Di Hari Pers Nasional yang jatuh pada setiap 9 Februari, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ahmad Helmy Faishal Zaini menegaskan, pers harus menjadi garda terdepan untuk membangun optimisme bagi bangsa Indonesia. 


Tahun ini, Hari Pers Nasional mengangkat tema Bangkit dari Pandemi, Pers sebagai Akselerator Perubahan dan Pemulihan Ekonomi. Menurut Helmy, tema tersebut mesti dijadikan landasan bersama untuk berpikir reflektif dan memelihara optimisme di masa pandemi Covid-19. 


“Tema itu harus menjadi landasan kita bersama untuk berpikir reflektif sekaligus memelihara optimisme di tengah pandemi yang sedang melanda. Pers harus menjadi garda depan untuk membangun optimisme bagi kita semua,” ungkapnya, kepada NU Online, Selasa (9/2) siang. 


Lebih jauh ia mengatakan, pers merupakan salah satu aspek penting di dalam iklim demokrasi berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebab, pers merupakan bagian dari pilar tegaknya demokrasi. 


“Oleh karena itu, pers yang sehat akan menjadi indikator seberapa sehat iklim kebebasan di dalam konteks berbangsa dan bernegara,” tegas Sekjen PBNU kelahiran Cirebon, pada 48 tahun yang lalu ini.


Di Hari Pers Nasional ini, Helmy berharap agar pers mampu menjadi semangat bagi seluruh jurnalis di lingkungan NU. Sebab organisasi massa Islam terbesar di Indonesia ini selalu menjunjung asas keadilan dan moderatisme (tawassuth).


“Dalam konteks ini, para jurnalis di lingkungan NU harus bisa berlaku adil dalam pemberitaan sekaligus tawassuth atau moderat dalam memberitakan. Saya ucapkan Selamat Hari Pers Nasional,” tutur Helmy.

Presiden ajak insan pers membangun harapan


Presiden Joko Widodo mengajak insan pers untuk bersama-sama membangun harapan dan optimisme untuk mewujudkan keberhasilan penanganan pandemi Covid-19, beserta dampak ekonomi yang ditimbulkannya.


“Pemerintah terus membuka diri terhadap masukan dari insan pers. Mari bersama-sama membangun harapan, menyuarakan optimisme, dan kita ingin berhasil melakukan penanganan krisis kesehatan dan krisis ekonomi, juga meraih banyak lompatan kemajuan,” kata Jokowi dalam peringatan puncak Hari Pers Nasional 2021, dikutip dari laman resmi Presiden RI


Ia mengapresiasi seluruh insan pers yang meskipun terkendala oleh situasi pandemi Covid-19, tetapi tetap berkomitmen untuk berada di garda terdepan dalam mengabarkan setiap perkembangan situasi. Pers menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.


Meski demikian, Jokowi juga memahami bahwa insan pers turut menghadapa masa sulit di tengah pandemi saat ini. Karenanya, ia menegaskan, pemerintah akan berupaya meringankan beban industri media melalui sejumlah insentif yang telah disediakan. 


“PPh 21 bagi awak media telah dimasukkan ke dalam daftar pajak yang ditanggung oleh pemerintah. Artinya pajak dibayar oleh pemerintah dan ini berlaku sampai Juni 2021. Tolong ini diikuti dan dikawal dengan Menteri Keuangan,” ungkap Jokowi.


Selain itu, diungkapkan pula bahwa saat ini pemerintah sedang memfokuskan pembelanjaan anggaran untuk kebijakan vaksinasi Covid-19 secara massal yang diberikan gratis kepada kurang lebih 181,5 juta masyarakat Indonesia. Tenaga kesehatan menjadi prioritas pertama bagi kebijakan tersebut pada tahap awal pelaksanaan.


“Setelah itu awak media sebagai garda terdepan edukasi penanganan pandemi di tengah masyarakat juga akan turut memperoleh prioritas vaksinasi tersebut secara bertahap,” ujarnya.


“Di akhir Februari sampai awal Maret nanti, untuk awak media sudah kita siapkan kira-kira 5000 orang untuk bisa divaksin,” imbuh Jokowi.


Untuk diketahui, Hari Pers Nasional diselenggarakan tiap tanggal 9 Februari yang bertepatan dengan hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Penyelenggaraan tersebut digelar secara bergantian di ibu kota provinsi se-Indonesia tiap tahunnya.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad