Nasional

PBNU: Peristiwa Oknum TNI Injak Kepala Warga Cederai Kemanusiaan

Kam, 29 Juli 2021 | 05:15 WIB

PBNU: Peristiwa Oknum TNI Injak Kepala Warga Cederai Kemanusiaan

Papua via onwestpapua.com

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebut, peristiwa tindakan oknum aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) yang menginjak kepala warga di Merauke, Papua, pada Senin (26/7) lalu, telah melampaui batas dan mencederai rasa kemanusiaan. Terlebih, yang diperlakukan seperti itu adalah seorang warga berkebutuhan khusus. 


“(PBNU) mengecam dan menyesalkan tindakan oknum aparat TNI AU itu yang berlaku eksesif dan melampaui batas. Tindakan itu mencederai rasa kemanusiaan dan melanggar HAM. Padahal dalam menjalankan tugasnya, aparat harus mengedepankan prinsip-prinsip menjunjung tinggi HAM,” tutur Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini kepada NU Online, Kamis (29/7).


Ia menekankan bahwa pendekatan yang seharusnya dilakukan aparat dalam menjalankan tugas harus secara dialogis, bukan malah represif. Lebih-lebih, kata Helmy, jika yang dihadapi adalah kaum difabel. 


Karena itu, PBNU meminta kepada TNI AU dan Komnas HAM untuk mengusut, mengadili, dan menindak tegas oknum aparat yang telah melakukan kesewenang-wenangan itu. Lebih lanjut, Helmy meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. 


“Kita serahkan sepenuhnya penanganan kasus ini pada pihak-pihak yang berwenang,” ujar Sekjen PBNU kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu.


Peristiwa itu menjadi perbincangan publik lantaran telah viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar itu, terlihat seorang oknum prajurit TNI AU mengunci tangan korban sedangkan prajurit lainnya menginjak kepala korban.


Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sangat menyesal dan meminta maaf atas tindakan yang dilakukan dua oknum anggotanya terhadap warga di Merauke itu. 


“Hal ini terjadi semata-mata karena memang kesalahan dari anggota kami. Tidak ada niatan apapun juga, apalagi berupa perintah kedinasan,” katanya dalam sebuah video yang diunggah di akun twitter @_TNIAU.


Fadjar pun berjanji akan mengevaluasi seluruh anggota TNI AU dan menindak tegas terhadap para pelaku yang telah berbuat kesalahan. Ia berharap, masyarakat Papua, terutama warga Kota Merauke dan keluarga korban membukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.


“Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya,” katanya.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF