Nasional

PBNU Lepas Penerima Beasiswa Santri Kuliah ke Maroko 2023

Ahad, 5 November 2023 | 13:00 WIB

PBNU Lepas Penerima Beasiswa Santri Kuliah ke Maroko 2023

Para penerima beasiswa PBNU ke Maroko bersama pengurus PBNU, Sabtu (5/11/2023) (Foto: NU Online/Nuril Indi)

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melepas 17 calon mahasiswa baru yang akan menimba ilmu di Maroko tahun 2023. Tujuh belas mahasiswa tersebut akan menimba ilmu dengan skema beasiswa penuh kerja sama PBNU dan Kementerian Wakaf dan Urusan Keislaman Kerajaan Maroko. 

 

Pelepasan dihadiri langsung oleh Wakil Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia M Fauzi Tohir, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla, dan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Hodri Ariev di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Sabtu (4/11/2023) malam. 

 

Ketua RMI PBNU KH Hodri Ariev mengatakan, 17 penerima beasiswa diberikan kesempatan untuk mengejar pendidikan lebih tinggi di Maroko dan beberapa di antara mereka telah diterima di strata 1, sementara lainnya masih dalam tahap persiapan.

 

“Alhamdulillah malam ini kita melaksanakan acara seremonial melepas adik-adik santri yang mendapatkan beasiswa belajar di Maroko. Mereka semua berjumlah 17 orang dan mereka akan belajar di Maroko di antaranya ada yang masih di tingkat persiapan untuk kuliah di strata 1, tetapi ada beberapa yang sudah diterima di strata 1,” ungkap Kiai Hodri kepada NU Online.


Kiai Hodri menjelaskan, beasiswa yang diterima telah mencakup biaya kuliah penuh, tempat tinggal, serta tunjangan hidup bulanan. Ia mengingatkan kepada santri penerima beasiswa untuk memanfaatkan peluang belajar sebaik mungkin dan tetap menjaga dan memelihara identitas Ahlussunnah wal Jama’ah Annahdliyah yang merupakan pijakan dasar dari jam’iyah Nahdlatul Ulama selama proses pembelajaran di sana.

 

"Kami dari PBNU sangat berharap bahwa para santri menggunakan kesempatan untuk belajar di Maroko sebaik mungkin dan tentu saja jangan sampai kehilangan pijakan Ahlussunnah wal Jama'ah Annahdliyyah,” papar dia.

 

"Artinya, mereka dipersilahkan belajar sebaik mungkin melakukan petualangan intelektual atau apa pun yang bisa mereka pelajari di sana tetapi jangan pernah kehilangan karakteristik Ahlussunnah wal Jama'ah Annahdliyah karena NU menjadi pijakan mereka itu yang harus mereka pegang kemanapun mereka belajar,” sambungnya. 


Sementara itu, Wakil Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia Muhammad Fauzi Tohir memberikan selamat kepada para santri yang lulus dan mengharapkan agar mereka dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi NU dan Indonesia. 

 

Selain prestasi akademik, ia juga berharap bahwa para santri juga kelak menjadi duta kebudayaan yang mempererat hubungan antara Indonesia dan Maroko.

 

“Berharap agar mereka dalam kesuksesan dan dimudahkan dalam belajarnya,” tuturnya.