Semarang, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkomitmen untuk terus memajukan koperasi dan usaha kecil menengah (UKM). Sebab koperasi dan UKM merupakan kekuatan ekonomi masyarakat yang cukup mumpuni, dan terbukti mampu bertahan saat Indonesia diterpa krisis ekonomi global sekian tahun yang lalu.
Selain itu, pelaku UKM mayoritas adalah warga nahdliyin, sehingga membela kepentingan UKM berarti juga membela kepentingan warga nahdliyyin.
“Kenapa begitu, karena hampir semua warga NU memang bergerak di usaha kecil, pertanian dan perburuhan,” tukas Ketua Bidang Ekonomi PBNU, H Eman Suryaman sebagaimana rilis yang dikirim kepada NU Online.
Eman Suryaman menyampaikan hal itu dalam Silaturrahmi & Economi Fosus, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penyaluran Kredit Ultra Mikro bagi Calon Koperasi Penyalur se-Jawa Tengah di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Rabu (18/5).
Mantan Ketua PWNU Jawa Barat itu menambahkan, perhatian NU terhadap ekonomi, termasuk UKM dan koperasi bukan sesuatu yang baru. Sebab, sebelum NU didirikan para kiai dan tokoh NU telah mendirikan Nahdlatut Tujjar. Yaitu sebuah organisasi yang bergerak di bidang ekonomi umat, dan akhirnya ”berfusi” dalam Nahdlatul Ulama.
“Jadi soal ekonomi, soal cinta tanah air adalah bagian terpenting dalam perjuangan NU, dulu, sekarang dan di masa mendatang,” lanjutnya.
H Eman juga menyampaikan dukungannya terhadap program pemerintah yang terkait dengan upaya memajukan koperasi. Koperasi dan UKM tidak boleh diabaikan, karena mengabaikan keduanya berarti mengabaikan soko guru perekonomian Indonesia.
“Koperasi dan UKM harus diperkuat jika ingin kita ekonomi Indonesia stabil,” jelasnya. (Aryudi Abdul Razaq/Muiz)