Nasional

PBNU Benahi Administrasi Kesekretariatan hingga Aset Digital

Sel, 1 Februari 2022 | 20:15 WIB

PBNU Benahi Administrasi Kesekretariatan hingga Aset Digital

Ilustrasi aset digital NU. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 telah dikukuhkan, pada Senin (31/1/2022) kemarin. Terdapat banyak agenda yang akan dikerjakan dalam jangka waktu pendek. Di antaranya, PBNU bakal segera membenahi administrasi kesekretariatan termasuk aset digital. 


Soal administrasi kesekretariatan itu terkait dengan program-program yang akan digulirkan PBNU atas kerja sama dengan banyak pihak, seperti nota kesepahaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. 


Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyebut, saat ini kerja sama yang dilakukan bersama dua kementerian itu baru menyentuh 200 PCNU se-Indonesia. Di tahun ini, ia menargetkan akan melibatkan 522 PCNU, 34 wilayah, dan 30 PCINU agar masing-masing mendapatkan bagian. Karenanya, administrasi kesekretariatan akan terlebih dulu dibenahi.


“Ada banyak PCINU yang mati. Begitu juga ada banyak cabang yang masih kocar-kacir seperti di Papua. Ini (administrasi kesekretariatan) harus kita benahi terlebih dulu,” kata Gus Yahya. 


Terkait pengelolaan aset digital juga menjadi agenda PBNU yang akan segera dituntaskan. Salah satunya soal media sosial resmi PBNU seperti twitter dan Instagram. Berdasarkan informasi yang disampaikan Ketua PBNU Mohamad Syafi’ Alielha, akun twitter resmi @nahdlatululama telah diserahkan aksesnya ke pengurus yang baru, pada hari ini pukul 17.50 WIB. 


Pasalnya, sejak beberapa hari lalu, akun twitter resmi PBNU itu menulis dan membalas cuitan dengan gaya bahasa bernada guyon yang dinilai kurang baik. Hal ini membuat Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf sempat memberikan ultimatum kepada admin twitter lama agar segera menyerahkan akun itu ke pengurus baru. 


“Saya minta dalam waktu 1x24 jam admin harus ke PBNU dan menemui pengurus baru untuk segera menyerahkan akun ini. Belakangan cuitan-cuitannya tidak mencerminkan kaidah yang benar. Bahkan cenderung mengadu-domba. Guyonannya tidak tepat cenderung menyakiti,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/2/2022).


Gus Ipul merasa keberatan karena banyak pihak yang dibuat bahan bercandaan, termasuk Ketum PBNU Gus Yahya. Namun, tak berselang lama setelah ultimatum dikeluarkan, akhirnya akun twitter resmi PBNU itu telah diserahkan kepada pengurus yang baru. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad