Nasional

PBNU Akan Putuskan Waktu dan Tempat Muktamar di Rapat Pleno

Kam, 4 Juli 2019 | 12:45 WIB

Jakarta, NU Online 
Para pengurus PBNU mengadakan rapat gabungan antara syuriyah dan tanfidziyah di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (4/7). Di antara pembahasan rapat tersebut adalah muktamar ke-34 NU yang akan berlangsung tahun depan. 

Menurut Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, secara lebih khusus, untuk pembahasan muktamar NU akan dibahas terlebih dahulu pada Rapat Pleno 2019. 

“Oleh karena iu, pada rapat gabungan hari ini, PBNU memutuskan waktu dan tempatnya Rapat Pleno terlebih dahulu,”  katanya selepas rapat tersebut, di ruangannya, PBNU, Kamis (4/7) petang. 

Rapat gabungan ini, lanjutnya, memutuskan bahwa Rapat Pleno PBNU akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Muhajirin di Purwakarta, Jawa Barat, pada 19-22 September. 

“Barulah pada Rapat Pleno tersebut akan dibahas segala hal yang terkait muktamar seperti tema, waktu dan tempat, tapi tidak hanya itu, kita akan membahas hal-hal lain juga, baik yang internal maupun eksternal. Yang internal misalnya mengevaluasi kinerja lembaga dan badan otonom, juga masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan,” jelasnya.  

Meski demikian, sambungnya, rapat gabungan tersebut telah membuat ancangan bahwa muktamar NU akan diselenggarakan pada September 2020.

Menurut dia, sampai saat ini ada lima daerah yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah muktamar NU, yaitu Lampung, Sumatera Selatan, Banten, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. Di antara lima daerah tersebut, Lampung, Banten, dan Kepulauan Riau belum pernah menjadi tempat muktamar. 

“Sumatera Selatan pernah menjadi tuan rumah, yaitu di Palembang pada tahun 1952, sementara Yogyakarta pernah menjadi tuan rumah pada tahun 1989,” katanya. 

Lebih lanjut Helmy kembali menceritakan rapat gabungan tersebut. Selain memutuskan rapat pleno, juga melaporkan dan mengevaluasi kinerja para pengurus.

Rapat gabungan dihadiri Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Yahya C. Staquf,  pengurus syuriyah KH Zakki Mubarok, KH Ahmad Ishomuddin, dan lain-lain, Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum KH Maksum Mahfoedz, Bendahara Umum Bina Suhendra, Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini, para ketua dan wakil sekretaris jenderal. (Abdullah Alawi)