Nasional

Pagar Nusa Swab Antigen Ratusan Polisi Jakarta

Sab, 23 Januari 2021 | 07:45 WIB

Pagar Nusa Swab Antigen Ratusan Polisi Jakarta

Pemeriksaan cepat antigen kepada personel petugas PJR Polda Metro Jaya sebagai kepedulian Pagas Nusa. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online 

Pimpian Pusat Pencak Silat Pagar Nusa dan NU Care-LAZISNU menggelar rapid test antigen kepada 500 personel Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya, Sabtu (23/1).

 

Ketua Umum Pagar Nusa, M Nabil Haroen mengatakan hal itu sebagai bentuk sinergitas antara Pagar Nusa dengan Polri yang memang harus dijaga. Pasalnya, ancaman dan tantangan yang harus dihadapi sekarang dan akan datang sangat banyak. 

 

Dalam persoalan penyebaran Covid-19, personel PJR sangat rentan menghadapi Covid-19 karena setiap hari berada di jalanan. Adanya rapid test (tes cepat) antigen pada hari ini sebagai simbol edukasi kepada masyarakat luas.

 

"Anggota Polri berada di garis terdepan, mempunyai risiko sangat tinggi tertular Covid-19. Ini sebagai simbol bagi masyarakat, kalau mereka tidak mentaati protokol kesehatan mereka bisa mencelakai polisi. Kalau polisi sudah kena dan meninggal akan merugikan kita sendiri," kata Gus Nabil.

 

Apabila dalam tes tersebut hasilnya reaktif, Pagar Nusa juga menyiapkan tes PCR. Selain itu, diberikan juga 6000 masker dan 500 goodybag berisi masker medis dan masker Polri.

 

Kerja sama tersebut hanya bentuk kecil kerja sama yang dijalankan para pihak. Diharapkan ke depan semakin banyak kerja bersama yang dilakukan Pagar Nusa dan PJR Polda Metro Jaya untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi.

 

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sembodo Purnomo Yogo mengatakan, angka positif Covid-19 terus meningkat di wilayah DKI Jakarta. Hingga Jumat (22/1) kemarin angka kasus positif mencapai 3.700 orang per hari. Positive rate dan mortality rate-nya juga meningkat.

 

Jika hal ini tidak dikendalikan, masyarakat ke depan yang terkena Covid-19 semakin sulit mendapatkan tempat tidur untuk perawatan, terutama yang mengidap Covid-19 dengan tingkat sedang maupun berat yang memang harus dirawat.

 

Mengutip paparan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kata Sembodo, jika angka Covid-19 tak bisa ditekan, pada Februari nanti sudah tak ada tempat tidur yang tersedia. Pasalnya, bed occupancy rate (penggunaan tempat) untuk pasien Covid-19 sampai saat ini sudah mencapai 87 persen. 

 

"Pertambahan Covid-19 dan pasien yang harus dirawat tidak sebanding. Kalau perlu perawatan di Februari pasien tak bisa dirawat, karena tempat tidur di rumah sakit penuh," imbuhnya.

 

Hal yang memprihatinkan, ada pasien yang meninggal dunia di taksi setelah berkeliling mendatangi 10 rumah sakit karena sesak napas kemudian meninggal di dalam taksi.

 

Salah satu upaya untuk mengurangi positive rate virus ini secara sederhana adalah harus memisahkan antara pengidap Covid-19 dengan orang yang sehat. Jika ada orang yang positif Covid-19 harus dikeluarkan dari komunitas itu atau menjalani karantina agar tidak menulari yang lain.

 

Karena itu, Sembodo menyambut positif pemeriksaan test swab antigen yang dilakukan Pagar Nusa. "Kami ucapkan terima kasih kepada Pagar Nusa yang telah membantu kami dalam pelaksanaan swab antigen," tegasnya.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori