Padusan, Wujud Kepintaran Walisongo Padukan Agama dan Budaya
NU Online · Kamis, 18 Juni 2015 | 08:01 WIB
Klaten, NU Online
Sehari sebelum memasuki awal Ramadhan, Rabu (17/6), ribuan pengunjung dari berbagai kawasan Soloraya dan sekitarnya mendatangi kawasan pemandian Air Cokro di Tulung, Klaten, Jawa Tengah untuk mengikuti tradisi padusan.<>
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten, Joko Wiyono menerangkan, tradisi padusan ini selain dilakukan untuk menyambut datangnya bulan puasa, juga sebagai wujud kegiatan pemersatu antara rakyat dengan pemimpin.
“Kegiatan ini memang digelar dalam suasana terbuka. Agar pemimpin dan rakyat bisa menyatu. Selain itu, mengajak para pengunjung untuk bisa menyatu dengan alam,” jelasnya.
Sementara itu, tradisi serupa juga dapat dilihat di sekitar kawasan wisata pemandian di daerah Pengging dan Tlatar Boyolali. Acara pembukaan dihadiri Bupati Boyolali Seno Samodro.
Dalam sambutannya, Bupati Seno Samodro mengatakan kegiatan padusan yang dilakukan setiap tahun menjelang ibadah puasa tersebut sangat penting.
Ditambahkannya, tradisi Padusan, merupakan kepintaran para Walisongo yang menyebarkan Agama Islam dipadu dengan budaya Jawa. Menurutnya, padusan tersebut yang diartikan sebagai pembersihan diri dari segala kotoran sebelum umat Islam menjalankan puasa.
"Bersih diri menyambut Bulan Puasa ini, artikan agar jiwa kita bersih untuk beribadah,” tutur dia. (Ajie Najmuddin/Fathoni)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua