Nusron: Indonesia Jangan Ditarik-tarik ke Konflik Saudi-Yaman
NU Online · Sabtu, 25 April 2015 | 00:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid menilai ada pihak yang sengaja mengembuskan ketengangan konflik antara Saudi dan Yaman ke Indonesia dengan mengobarkan sentimen Sunni-Syiah.
<>
“Konflik itu bukan konflik Sunni-Syiah, itu adalah murni konflik kekuasaan,” katanya pada peringatan hari lahir (Harlah) ke-81 GP Ansor, Jumat (24/4) malam, di halaman Graha Ansor, Jakarta.
Nusron mengingatkan, situasi dunia Islam, khususnya di Timur Tengah, yang porak poranda bisa saja kelak terjadi juga di Tanah Air ketika Pancasila lemah. Karena itu ia mengimbau kepada para kader GP Ansor untuk terus-menerus meneguhkan ideologi negara dan menjaga kerukunan di Indonesia.
Ketua BNP2TKI ini juga menyatakan, tidak seperti di Yaman, warga Indonesia harus menghormati pemerintah yang sah dan telah melalui jalur pemilihan yang demokratis. “Jadi Islam Indonesia tidak usah ditarik-tarik ke konflik Saudi yang menyerang Yaman,” ujarnya.
Perayaan harlah yang diiringi peresmian Masjid KH Abdurrahman Wahid ini mengambil tema “Transformasi Jamaah Menuju Jam’iyah Nahdliyah”. Nusron berharap jamaah NU yang sangat besar dapat menyatu dalam ikatan organisasi modern tanpa meninggalkan karakter tradisionalnya untuk menghadapi tantangan ke depan, begitu pula organisasi NU harus terikat dengan jamaahnya di bawah.
“Selama ini banyak jamaah hanya memiliki ikatan ideologis dan ritual ibadah saja ke NU, bukan ikatan kohesi sosial dan jam’iyah,” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan ini mantan ibu negara Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Rais Syuriah PBNU KH Saifuddin Amsir dan KH Masdar Farid Mas’udi, Sekjen PBNU H Marsudi Syuhud, Ketua Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU) KH Abdul Manan A Ghani, dan sejumlah pejabat pemerintah. (Mahbib)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
5
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
6
PBNU Minta PPATK Tak Ambil Kebijakan Serampangan soal Pemblokiran Rekening Menganggur
Terkini
Lihat Semua