Nasional

NU Care Fasilitasi Pelatihan Batik Difabel Blora

NU Online  ·  Rabu, 21 Februari 2018 | 08:30 WIB

Blora, NU Online
NU Care-LAZISNU menggelar Pelatihan Marketing dan Penyaluran Bantuan Alat Produksi bersama UKM Difabel Blora Mustika, Rabu (21/2).

Pelatihan Marketing menghadirkan Solihin, seorang pengusaha dan pengrajin batik asal Pekalongan. 

Dalam pelatihan ini dikenalkan cat warna alami sebagai media batik.

"Warna ini berasal dari getah daun dan kulit tumbuhan. Ada daun tom atau nilla yang menghasilkan warna biru; kulit kayu tingi menghasilkan warna merah kecoklatan, biji jolawe menghasilkan warna kuning," papar Solihin..

"Keunggulan cat warna alami ini selain ramah lingkungan juga memiliki warna yang khas," tambahnya.

Bantuan alat-alat produksi diantaranya kain sutra, kain prima, malam, cat warna dan beberapa bahan-bahan produksi lainnya. 

Pada pembukaan dan penyerahan bantuan, hadir Wakil Bupati Blora, Arief Rohman.

"Saya sangat mendukung kegiatan ini demi kemajuan Difabel Blora Mustika," ungkap Wabup Arief.

Selain Wabup, itu hadir pula pengurus NU setempat dan PMII Blora.

Kilas Balik DBM
Difabel Blora Mustika (DBM) adalah sebuah kelompok yang anggotanya menyandang disabilitas dan kusta. Didirikan pada tahun 2011, UKM ini dipimpin oleh Ghofur dan Kandar.

Ghofur (33) adalah warga Kamolan, Kabupaten Blora. Kedua kakinya diamputasi karena tertimpa musibah sengatan listrik. Sementara Kandar (58) diamputasi pada kedua tangannya.

“Saya bingung mau kerja di mana, nggak ada yang mau menerima saya karena saya tidak punya kaki," cerita Ghofur. 

Bermodal tekad dan keyakinan Ghofur bersama para difabel di Blora merintis UKM batik yang kemudian diberi nama DBM. Tercatat ada 786 orang difabel tergabung dalam UKM ini.

Beranjak dari pengelolaan yang serba sederhana, kini batik DBM memproduksi sekitar 20 motif batik tulis dan 25 motif batik cap.

“Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada para donatur melalui NU Care-LAZISNU. Semoga bantuan ini dan kegiatan ini bisa membantu kemajuan DBM," ujar Ghofur.

Ia berharap ke depan DBM bisa semakin berkembang dan mengangkat martabat difabel. (Red: Kendi Setiawan)