Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) bisa saja memaafkan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah melakukan aksi pembantaian terhadap para kiai dan santri, serta menghanguskan madrasah dan pesantren. Namun NU tidak akan pernah melupakan serangkaian pemberontakan yang telah dilakukan PKI di masa silam.<>
āNU bisa memaafkan PKI tetapi sama sekali tidak boleh melupakan semua petualangan PKI, agar tidak terjerumus dalam lubang sejarah untuk kesekian kali,ā kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Asāad Said Ali menjelang acara Tahlil dan Pembacaan Doa untuk Para Kiai dan Santri Korban PKI di aula kantor PBNU, Jakarta, Senin (1/10) malam.
Terkait persoalan maaf-memaafkan, ditegaskannya, NU akan memaafkan PKI sejauh mereka meminta maaf. āDemi membangun Indonesia ke depan yang utuh dan tanpa diskriminasi NU bersedia memaafkan PKI sejauh mereka minta maaf,ā katanya.
Dikatakannya, PKI telah menciptakan suasana Ā sedemikian tegang, sehingga sampai pada situasi to kill or to be killed (membunuh atau dibunuh) dalam sebuah Ā perang saudara. Oleh karena itu kalau diperlukan perdamaian maka keduanya bisa saling member maaf, bukan permintaan maaf sepihak sebagaimana mereka tuntut. Selain itu, kesalahan sebenarnya ada pada PKI dengan melakukan agitasi serta teror bahkan pembantaian.
Ia menegaskan, NU bisa bersikap proporsional, bersahabat, bekerjasama dengan semua pihak, namun tetap menjaga keberadaan agama, keutuhan wilayah, komitmen ideologi serta keamanan negara.
Sementara itu saat berita ini diturunkan, sedang berlangsung tahlilan untuk para kiai dan santri korban pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Rais Syuriyah PBNU KH Saifuddin Amsir. Acara akan dilanjutkan dengan penyampaian testimoni oleh para pelaku sejarah, terutama dari kalangan sesepuh GP Ansor, dan dari peneliti sejarah pemberontakan PKI.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Penulis Ā Ā : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
3
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua