Nasional

Niat Puasa Tarwiyah untuk Besok

Sen, 26 Juni 2023 | 10:30 WIB

Niat Puasa Tarwiyah untuk Besok

Ilustrasi puasa tarwiyah. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online 
Bulan Dzulhijjah 1444 H sudah memasuki hari ketujuh pada Senin (26/6/2023). Artinya, Selasa (27/6/2023) esok, umat Islam Indonesia sudah memasuki hari kedelapan Dzulhijjah 1444 H atau yang dikenal dengan sebutan Hari Tarwiyah. Di hari esok itu, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa sunnah.


Niat puasa tarwiyah menjadi satu hal wajib dalam melaksanakan anjuran ini. Niat puasa tarwiyah ini dilakukan di waktu Senin (26/6/2023) malam Selasa hingga menjelang waktu Subuh di hari Selasa (27/6/2023).


Adapun niat puasa tarwiyah adalah sebagai berikut sebagaimana dikutip dari Alhafiz Kurniawan dalam tulisan yang berjudul 'Ini Lafal Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah'.


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā. 


Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah swt.”


Kesunnahan puasa tarwiyah pada setiap tanggal 8 Dzulhijjah secara khusus ini ditegaskan oleh ulama dari Mazhab Syafi’i. Selain itu mereka juga menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.


Hal ini sebagaimana ditulis Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam kitabnya yang berjudul Busyral Karim (Beirut: Darul Fikr, 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 488), bahwa “Puasa selama 8 hari sebelum hari Arafah dianjurkan. Ini yang dimaksud dengan perkataan matan, ’10 Dzulhijjah’. Namun, puasa pada 8 Dzulhijjah dianjurkan sebagai bentuk ihtiyath terhadap hari Arafah dan juga termasuk 8 hari pertama Dzulhijjah,”.


Untuk diketahui, ada tiga pendapat mengenai penamaan tanggal 8 Dzulhijjah itu disebut hari tarwiyah, yakni (1) perenungan Nabi Adam ketika membangun Ka’bah, (2) perenungan mendalam Nabi Ibrahim setelah bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya, dan (3) perenungan orang haji mengenai doa-doa yang hendak dipanjatkan pada hari Arafah nanti. Hal ini sebagaimana ditulis Sunnatullah dalam tulisan berjudul 'Penamaan Hari Tarwiyah, Arafah dan Keutamaannya'.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin