Ngaji Budaya dan Tadarus Puisi Bersama NU
NU Online Ā· Sabtu, 18 Mei 2013 | 07:24 WIB
Yogyakarta, NU Online
Dalam rangkaian harlah ke-90 NU, PWNU DIY, Jumāat (17/05) kembali menggelar acara āNgaji Budaya dan Tadarus Puisiā yang diadakan di alun-alun Kidul Yogyakarta.Ā
<>
Ngaji budaya dan tadarus puisi yang dilaksanakan pada jam 20:00 WIB tersebut dihadiri beberapa budayawan, penyair dan turut hadir juga Mahfud MD untuk meramaikan acara pada malam budaya.
āPada malam ini, NU bukan hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga Ngaji Budaya dan Puisi. Malam ini adalah rangkaian harlah ke-90 NU yang diadakan oleh PWNU DIY,ā ungkap ketua panitia H Harsoyo.Ā
āDalam harlah kali ini, kami ingin mempertegas relasi NU dan budaya. NU nguri-nguri budaya lama, mencari hal yang baru lagi. Semoga kita mendapatkan manfaat dari acara ini,ā tambahnya.
Acara yang mengambil tema āMempertegas relasi Islam Aswaja-Budaya untuk Yogyakarta Damai dan Sejahteraā tersebut mendapatkan apresiasi masyarakat Yogyakarta. Tidak hanya warga NU yang menikmati acara ini, tetapi juga pengunjung Alun-Alun Kidul juga turut menikmati sajian acara yang diadakan oleh PWNU DIY.
Shalawat Badar dan lagu lir-ilir yang dibawakan oleh Ki Ageng Ganjur dan Tutik mengawali acara tersebut. Suasana dicairkan dengan adanya para budayawan yaitu Sastro el-Ngatawi dan Darmo sebagai pembawa acara pada malam itu. Mereka dalam membawakan acara sambil diselingi pengenalan seputar tentang NU, bagaimana NU dalam menguri-nguri budaya.
Bukan hanya budayawan dan sastrawan yang tampil pada malam hari itu, santri yang bernama Abel Firdausi dari Pondok Sunan Pandanaran juga turut tampil memainkan biola.Ā
āIni membuktikan khazanah budaya pesantren turut dilestarikanā ujar Sastro.
Setelah menyajikan beberapa lagu dan shalawat, dengan diiringi gerimis rintik-rintik kemudian acara tersebut disusul dengan pembawaan puisi oleh para penyair Yogyakarta dan Nasional yaitu Abidah El Khoiliqi dengan membacakan pusis āAku Hadirā dan āPrasasti Perkawinanā, Ulfatin Ch dengan pusinya āYang Pergi dan Kembaliā dan āHarapan Kitaā, Aneng dengan Puisi āAspirasi Nadaā, Ā puisi yang berjudul āPerkataan Cintaā dan āPuisikuā turut dibawakan oleh Acep Zam-Zam Nur.
Bukan hanya para penyair yang membacakan puisinya, para pemain dan sutradara film āSang Kyaiā juga turut membacakan pusi dari Mbah Hasyim Asyāari. Untuk mengenang Mbah Warsun Munawir, Aguk Irawan, penulis novel āPenakluk Badaiā membacakan puisi berjudul āSajak Buat KH Warson Munawirā dan āMengingatmuā.
Sebelum acara penutupan, Kristin Hakim dan Mahfud MD juga ikut meramaikan acara tersebut dengan menceritakan jasa-jasa Mbah Hasyim dalam memperjuangkan NKRI. Sawong Jabo menyajikan beberapa lagu untuk menghibur masyarakat, serta sebagai sajian penghujung acara. Turunnya hujan, tidak meleburkan semangat masyarakat dalam menikmati acara tersebut.Ā
Redaktur Ā : Mukafi Niam
Kontributor: Solikhin
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
3
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua