Jakarta, NU Online
Dr Hj Nadjmatul Faizah resmi dilantik sebagai Rektor Institut Ilmu Al-Qurāan (IIQ) Jakarta periode 2022-2026. Ia terpilih dan menggantikan rektor sebelumnya, Prof Huzaemah Tahido Yanggo, yang menjabat Rektor IIQ dua periode, 2014-2018 dan 2018-2022. Ia dilantik langsung oleh Ketua Umum Yayasan IIQ H Rully Chairul Azwar, Rabu (31/8/2022).
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan IIQ Nomor 188/A.1/YIIQ/VII/2022 tentang Penetapan Rektor Institut Ilmu Al-Qurāan Jakarta Masa Bakti 2022-2026. SK tersebut dibacakan oleh Sekretaris Umum Yayasan IIQ Jakarta KH Rasud Syakir.
Pada kesempatan itu, Nadjmatul Faizah menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan untuk mengawal IIQ selama empat tahun ke depan. Melanjutkan estafet kepemimpinan rektor sebelumnya, ia berharap seluruh sivitas akademika IIQ saling bersinergi mewujudkan harapan dan cita-cita bersama.
āBersama kita bisa dengan niat untuk memajukan dan menjaga amanah legacy para pendiri IIQ sehingga berkelanjutan dan berkualitas. Untuk itu, kita bekerja secara system thinking yang komprehensif,ā kata Ema, sapaan akrabnya, dalam pelantikan yang digelar secara hybridĀ (luring dan daring) ini.
Perspektif baru
Dalam pidatonya, Rektor baru IIQ itu juga menyampaikan berbagai perspektif baru berkenaan pengelolaan perguruan tinggi yang fokus kepada Ke-Al-Qurāan-an ini. Menurut dia, mengelola perguruan tinggi memerlukan cara berpikir yang baru di tengah perubahan, tidak lagi sebagai business as usual semata.
āKemampuan kita beradaptasi terhadap perubahan dan bagaimana kita mengelolanya menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang disebabkan oleh perubahan,ā papar Rektor Faizah.
Oleh karena itu, lanjut dia, sejumlah rencana tindak lanjut menjadi fokus utama untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas IIQ Jakarta.
Adapun beberapa rencana strategi pengembangan dan keberlanjutan yang akan dilakukannya antara lain peningkatan capaian akreditasi institusi dan program studi, jumlah peneliti, prestasi mahasiswa bidang akademik dan non-akademik, hingga implementasi siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan standar (PPEPP).
āBerdasarkan analisis faktor lingkungan internal dan eksternal dijelaskan posisi relatif IIQ Jakarta memungkinkan untuk berkembang. Dalam hal ini, kekuatan lebih dominan daripada kelemahan dan peluang lebih dominan dari pada ancaman,ā pungkasnya.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Sempat Alami Gangguan Jiwa karena Kecanduan Game, Pemuda KediriĀ Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz
3
Baca Doa Ini saat Lepas Keberangkatan Jamaah HajiĀ
4
NU Care-LAZISNU Purbalingga Berdayakan Ekonomi Seorang Guru Ngaji Penjual Dawet Ayu
5
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
6
KH Ali Mustafa Yaqub Tak Minder Jumlah Santri, Tapi Lebih Penting Kualitasnya
Terkini
Lihat Semua