Nasional

Muslimat NU Menjaga Negara dengan Menebar Aswaja

NU Online  ·  Rabu, 16 Agustus 2017 | 12:30 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama selain dikenal dengan organisasi keagamaan, juga menjunjung tinggi nasionalisme dan kebangsaan. Oleh karenanya, bagi NU, membela negara bagian dari iman.

Demikian dikatakan Ketua VIII PP Muslimat NU Hj Ariza Agustina usai menutup acara Pelatihan Kader Penggerak Aswaja yang Berwawasan Kebangsaan di Hotel Bintang, Jakarta Pusat (15/8).

Menurutnya, pentingnya kegiatan seperti ini, karena merebaknya paham radikalisme, dan organisasi yang ingin mendirikan khilafah. Hal seperti itu, menurutnya, tidak sesuai dengan paham NU yang kebangsaan.

“Untuk menyebarluaskan semangat Aswaja ke seluruh masyarakat, untuk menjaga stabilitas agar kehidupan negara aman. Itu tugas NU dan Banom muslimat (juga),” kata wanita berumur 52 tahun ini.

Oleh karena itu, ia meminta kepada Muslimat NU DKI agar bekerja sama dengan banom-banom lain dalam mencegah paham radikalisme, khususnya mencegah radikalisme kepada remaja atau pemuda yang dikenal dengan usia mencari jati diri.

“Mulai membentengi supaya anak-anak kita cukup mempunya pemahaman (bahaya radikalsime),” katanya.

Selain bahaya radikalisme, ia juga berharap, melalui Muslimat NU, para ibu rumah tangga membudayakan toleransi di rumah masing-masing dan di majelsi taklim sebagai basis berkumpulnya ibu-ibu.

“Jadi membentengi rumah tangga-tangga jamaah itu membudayakan toleransi di lingkungan, dengan membudayakan toleransi, dengan sendirinya radikalsime tidak bisa masuk,” terangnya.

Menurut sekretaris PW Muslimat NU DKI Jakarta Yayah Ruchiyati, pelatihan Kader Penggerak Aswaja ini diikuti sedikitnya 150 orang.
 
Mereka terdiri dari perwakilan PP Muslimat NU, PW Muslimat NU DKI Jakarta, PC Muslimat NU se-DKI Jakarta, PW Muslimat NU Lampung, PWNU DKI Jakarta, IPNU-IPPNU DKI Jakarta, Fatayat DKI Jakarta, dan GP Ansor DKI Jakarta. (Husni Sahal/Fathoni)