Jakarta, NU Online
Mushaf Al-Quran bernama An-Nahdlah diluncurkan di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (21/6) siang. Mushaf tersebut diterbitkan PBNU melalui PT Hati Emas yang menggandeng Asia Pulp & Paper (APP).
<>
Mushaf An-Nahdlah adalah upaya PBNU menghadirkan Al-Quran berkualitas guna memenuhi kebutuhan Al-Quran di Indonenisa yang mencapati 2 juta eksemplar per tahun.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama yang kerap melakukan pengadaan Al-Quran, kuota tersebut hanya mampu terpenuhi sebanyak 50 hingga 60 ribu Al-Quran per tahun.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam sambutannya mengucapkan syukur kepada Allah SWT, serta berterima kasih kepada kepada APP yang mendukung terlaksananya program ini.
“Harapan saya, mudah-mudahan dengan diluncurkannya mushaf ini mampu menutupi kekurangan kebutuhan umat Islam terhadap kitab sucinya. Saya sangat bersyukur dengan amal sanagat baik ini,” katanya.
Perwakilan PT Hati Emas Bambang P. Sumarjo mejelaskan mushaf tersebut. Menurutnya, diawali dengan sambutan Ketua umum PBNU, “tahap awal akan mencetak 100 ribu eksemplar dan akan diwakafkan kepada Nahdliyin dan masyarakat umum,” ungkapnya.
Ia berharap, bahwa kerja sama dengan PBNU ini bukan yang terakhir, tapi berlanjut dengan menerbitkan buku-buku keagamaan.
Sementara itu Direksi PT Hati Emas Omar Aram mengatakan setiap mushaf yang diterbitkan terdapat zakat 2,5 %. Zakat tersebut akan diberikan kepada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) untuk disalurkan, “Untuk kebutuhan dalam negeri, kami menargetkan 2 juta mushaf per tahun,” katanya.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua