Nasional

Munas IV JQH Dibuka Taushiyah Rais Majelis Ilmi

NU Online  ·  Jumat, 6 Juli 2012 | 11:01 WIB

Pontianak, NU Online
Musyawarah Nasional IV Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) dibuka Rais Majelis Ilmi JQH NU Prof Dr KH Ahsin Sakho Muhammad berlangsung di Hotel Grand Mahkota, Pontianak, Jumat, (6/7) pukul 10.00. 
<>
Dalam taushiyahnya Ahsin yang juga Rektor Institut Ilmu Quran Jakarta ini mengharapkan seluruh anggota JQH setia menjadi khodimatul Quran, menjadi pelayan-pelayan Al-Quranul Karim.

Khodimatul Quran itu adalah menjadi orang selalu memberikan pencerahan, memberikan pelayanan-pelayanan sesuai dengan keahliannya masing-masing. 

“Ada orang-orang yang keahliannya dalam bidang tahfidh Al-Quran, maka mari kita gerakkan tahfidh Al-Quran,” ujarnya.

Sekarang, lanjut kiai asal Cirebon ini, ada beberap teori tentang cara cepat menghapalkan Al-Quran, misalnya teori otak kanan, ada juga teori fahim Al-Quran.

“Begitu juga mereka yang memiliki kepedulian terhadap tilawah  Al-Quran. Marilah kita bersama-sama mengembangkan fan tilawah di tempatnya masing-masing,” imbaunya.

Dengan adanya fan tilawah, masyarakat bisa menyenangi menggandrungi bacaan-bacaan Al-Quran dengan lagu-lagunya yang macam-macam itu. 

“Bagi mereka yang memiliki kajian Al-Quran, marilah kita kembangkan kajian Al-Quran dari berbagai macam sudutnya. Baik dari balaghoh, isinya, kemukjizatan ilmiahnya, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Rais Majelis Ilmi PP JQH ini juga mengimbau supaya anggota JQH tidak hanya berkutat dalam persoalan tahfidh, tilawah Al-Quran, tapi lebih luas lagi yaitu dari segi tafsir, terjemah, ilmiah, dan lain sebagianya.

Menurut Wakil Sekretari PP JQH NU Zahid Luqman, Munas IV JQHNU ini akan berlangsung Jumat-Sabtu (6-7), dihadiri 250 orang yang terdiri dari Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang. Masing-masing mengirimkan 2 majelis ilmi dan pengurus.

Selain Munas IV digelar juga MTQ Nasional VII dan MTQ Internasional I; berlangsung dari Selasa, (3/7) dan akan berakhir Ahad, (8/7).



Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   :  Abdullah Alawi