Nasional

Muludan dan Haul, Pesantren Assalafie Buka Halaqah Nasional

Jum, 7 Februari 2014 | 19:01 WIB

Cirebon, NU Online
Pondok pesantren Assalafie, Babakan, Ciwaringin Cirebon mengadakan Halaqah Nasional bertema “Pesantren Model Pendidikan Karakter”, Jumat (7/2). Halaqah ini digelar dalam rangka memperingati maulid Rasulullah SAW dan menyambut haul ke-14 pendiri Assalafie KH Syaerozie Abdurrahim.
<>
Halaqah di aula Gondang Manis lantai 2 ini menghadirkan dosen pascasarjana STAINU Jakarta Ahmad Baso dan pembantu rektor I IAIN Syekh Nurjati Cirebon H Sumanta Hasyim sebagai narasumber. Sedikitnya 200 hadirin mengikuti halaqah. Tampak hadir antara lain Sekretaris PWNU Jabar KH Lukman Hakim dan Ketua IPNU Cirebon Wahyono Annajih.

Atas nama keluarga, KH Wawan Arwani dalam sambutan mengatakan, “Sebagai lembaga pendidikan tertua di Jawa, pesantren masih bertahan jingga kini karena santri tidak hanya diajarkan ilmu, tapi juga dididik mental mereka agar kuat dalam menghadapi hidup.”

Ahmad Baso menjelaskan sejarah pendidikan ala pesantren, namun juga tentang karakter dan tantangan ke depan pesantren. “Ciri khas pesantren yang masih terjaga sampai sekarang yaitu ajaran menghargai leluhur, ulama, para pejuang yang membela bangsa serta para pendahulu yang berjasa.”

Ia juga mengkritisi kebijakan pemerintah Orde Baru karena telah mengubah sistem pendidikan pesantren seperti modernisasi pesantren dengan mendikte pesantren dalam logika sekolah formal.

Sementara Sumanta juga menjelaskan karakter pendidikan di pesantren. “Eksistensi pesantren akan tetap terjaga manakala pesantren masih independen ditambah sinergi dengan budaya lokal,” kata Sumanta selain bercerita pengalamannya saat mondok di Assalafie. (Nufus Afandi/Alhafiz K)