Nasional

Muktamar Sastra 2018 Dihadiri Tokoh Hingga Produser Film

NU Online  ·  Selasa, 18 Desember 2018 | 04:30 WIB

Situbondo, NU Online
Mulai hari ini, Selasa (18/12), Muktamar Sastra 2018 yang  berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, akan digelar. Perhelatan tersebut tak hanya diisi dengan kegiatan seminar dan perbincangan terkait sastra pesantren dan nusantara, namun  sejumlah acara penunjang  juga disiapkan untuk  memeriahkan kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari itu.  

“Panitia sudah menyiapkan sejumlah kegiatan penunjang selama Muktamar Sastra berlangsung,” tukas salah seorang  panitia,  Chafid Wahyudi, Selasa (18/12).

Menurut Kang Chafid, sapaan akrabnya, kegiatan kali pertama dalam sejarah sastra dan pesantren ini juga diramaikan acara penunjang dalam bentuk workshop dengan menghadirkan beberapa narasumber. Salah satunya adalah Sutejo.

“Yang bersangkutan akan berbicara bagaimana kiat menulis opini agar dapat dimuat di media,” ungkap Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur ini.

Sutejo dikenal sebagai pegiat sekolah literasi dan telah menulis ratusan tulisan dalam bentuk buku maupun yang telah dimuat di berbagai media.

Selain Sutejo, panitia juga akan menghadirkan Syaifullah Ahmad Nawawi, seorang  jurnalis senior dan redaktur di sejumlah media cetak dan daring.

“Beliau juga siap hadir,” tambah dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al- Fithrah Surabaya tersebut.

Di samping keduanya, selama gelaran Muktamar  Sastra belangsung, juga dihadirkan Dewan Pakar PW LTNNU Jawa Timur, Faisol Fatawi, yang akan berbicara soal karya tulis ilmiah santri.

“Ketiganya akan berbicara sesuai jadwal yang telah ditetapkan panitia pada hari Rabu,” imbuh Kang  Chafid.

Sedangkan Kamis (20/12) panitia  menghadirkan pendiri Alif.id  sekaligus  produser film Jalan Dakwah Pesantren, Hamzah Sahal. Ia  akan memberikan gambaran terkait tantangan media dakwah di era milenial.

Adapun  nama-nama lain yang akan ikut memeriahkan Muktamar  Sastra 2018  sebagai nara sumber adalah Rijal Mumazziq Zionis dan Wasid Mansyur selaku dosen, pegiat tasawuf  Nusantara dan pemilik penerbitan.

“Ustadz Wasid akan bercerita kiat sukses menerbitkan buku,” jelasnya.

Muktamar Sastra 2018 yang baru  pertama kali tersebut terselenggara atas kerja sama Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (Pondok Sukorejo), PW LTNNU Jawa Timur, Lesbumi NU Jawa Timur, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Timur, dan TV9 Nusantara.

Sederet  tokoh siap hadir dalam muktamar itu. Misalnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, KH Mustofa Bisri, KHR Achmad Azaim Ibrahimy, KH D Zawawi Imron, KH Mutawakkil Alallah dan Emha Ainun Nadjib.

Setidaknya Muktamar  Satra itu akan diikuti 55 sastrawan dari 34 provinsi di Indonesia, 32 sastrawan dari kota maupun kabupaten penyangga di Jawa Timur, 10 delegasi lembaga pendidikan, sanggar seni, dan pesantren.
Selain itu, ada juga peserta peninjau dari media massa dan  5 peserta dari negara serumpun.

“Juga puluhan peserta mandiri yang mengirimkan karya dan diseleksi oleh Sosiawan Leak, Mashuri Alhamdulillah, Raedu Basha, Zainul Walid, dan Rosie Jibril sebagai dewan kurator,” kata Ketua Dewan Pengarah Muktamar Sastra, Ahmad Najib  (Syaifullah/Aryudi AR).