Nasional

Meski Pandemi, Agenda-agenda Besar menuju Indonesia Maju Tetap Berjalan

Sen, 16 Agustus 2021 | 07:30 WIB

Meski Pandemi, Agenda-agenda Besar menuju Indonesia Maju Tetap Berjalan

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI, untuk menyampaikan Pidato Kenegaraan (16/8). (Foto: Agus Suparto/Media Sosial Presiden Joko Widodo)

Jakarta, NU Online

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, hari ini menyampaikan pidato kenegaraan dalam agenda Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang bersama DPR RI di Gedung MPR, Jakarta


Presiden mengungkapkan, pandemi wabah Covid-19 tak lantas menghentikan agenda-agenda besar menuju Indonesia maju. Memprioritaskan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pengupayaan pembangunan infrastuktur yang memurahkan logistik, serta agenda utama reformasi struktural memperkuat pembangunan ekonomi inklusif berkelanjutan pun tetap dilakukan.


“Walaupun kita sangat berkonsentrasi dalam menangani permasalahan kesehatan, tetapi perhatian terhadap agenda-agenda besar menuju Indonesia Maju tidak berkurang sedikit pun,” ungkap Presiden Jokowi dalam sidang Tahunan MPR RI dan Sidang borsama DPR RI-DPD di Gedung MPR, Jakarta, Senin (16/8).


Dia menyebutkan, bahwa pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi adalah kesesuaian pijakan dalam mengambil keputusan. Dengan merujuk kepada data, ilmu pengetahaun, dan teknologi teranyar, pemerintah harus selalu tanggap terhadap perubahan keadaan, setiap harinya secara cermat.


“Pandemi telah mengajarkan kepada kita untuk mencari titik keseimbangan antara gas dan rem, keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan perekonomian,” katanya.


Presiden menuturkan, tujuan dan arah kebijakan tetap dipegang secara konsisten, dengan menajemen strategi yang dinamis menyesuaikan permasalahan dan tantangan di lapangan. Misalnya,  pengetatan dan pelonggaran aktivitas masyarakat, semata-mata bertujuan untuk menemukan kombinasi terbaik menghadapi virus yang selalu berubah dan bermutasi.


“Maka penanganannya pun harus berubah sesuai dengan tantangan yang dihadapi,” tutur dia.


Pengetatan ini, lanjut Jokowi, membuat pemerintah harus memberikan bantuan sosial yang lebih banyak dibanding pada situasi normal. Antara lain: Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Diskon Listri, Subsidi Gaji, Bantuan Produktif Usaha Mikro, Bantuan Sosial Tunai, BLT Dana Desa, dan Program Kartu Prakerja.


“Subsidi Kuota Internet untuk daerah-daerah PPKM juga semaksimal munchkin Siberian kepada tenaga pendidikan, murid, mahasiswa, guru, dan dosen,” Sambung dia.


Selain itu, diterangkan, pemerintah juga memastikan agar masyarakat bisa memperoleh pekerjaan layak, yang dapat mendongkrak perekonomian nasional, sebab imbas dari pandemi telah banyak menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Sehingga pemerintah mengantisipasi agar reformasi struktural ekonomi tidak mengalami hambatan.


“Fokus pemerintah adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas,” terang Presiden.


Selanjutnya, disampaikan bahwa untuk mempermudah semua jenis level usaha, Minggu lalu pemerintah telah merilis program Online Single Submission (OSS), sebagai hasil dari implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Keuntungan program ini adalah membuat cepat perizinan, pengurusan intensif, dan pajak bisa dilakukan secara transparan dengan mudah.


“Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha UMKM untuk mengembangkan usahanya,” pinta dia.


Tak hanya itu, percepatan sinergi dunia pendidikan industri dan pengembangan kewirausahaan juga terus diupayakan melalui Program Merdeka Belajar. “Hal ini diharapkan mengakselerasi kualitas SDM Nasional, dan sekaligus meningkatkan daya saing industri dan produk dalam negeri,” tukas Presiden Jokowi.

 

Kontibutor: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF