Apabila kita menulis kata âNUâ dalam range country Indonesia di mesin pencarian Google, maka kita akan mendapatkan hasil sekitar 1.770.000 laman yang membahas dan mengulas atau hanya sebatas memuat kata âNUâ. Dan bila kata âNahdlatul Ulamaâ yang dimasukkan, maka akan didapatkan 658.000 hasil. <>Saya mencoba memasukkan beberapa nama organisasi masyarakat lainnya dalam kolom pencarian Google, dengan hasil 956.000 untuk âmuhammadiyahâ; 499.000 hasil untuk âHTIâ, dan 651.000 hasil untuk kata âFPIâ.Â
Dari angka di atas saya menyimpulkan bahwa NU cukup banyak diperbincangkan dalam dunia maya. Meskipun NU memiliki banyak massa, namun baru sebagian kecil yang sudah bisa mengakses internet, jadi saya kemudian juga menyimpulkan bahwa sebagian laman tersebut ditulis oleh warga NU, dan sebagian besarnya lagi ditulis oleh kalangan di luar NU, entah berupa penelitian, berita, atau hanya sekadar opini.
Dunia maya tentu tidak lagi bisa dipandang sebelah mata, karena saking masifnya dinamika di dunia maya, informasi sekecil apapun dapat menyebar luas dan menjadi bahan perbincangan di dunia nyata. Muktamar NU ke-33 kemarin menyisakan banyak sekali cerita, tak ketinggalan di dunia maya. Justru dari dunia inilah berbagai macam informasi dengan mudahnya menyebar, entah benar atau tidaknya informasi tersebut, yang pasti hal tersebut tak jarang menambah âkegaduhanâ yang tengah terjadi di dunia nyata.
Beralih ke Instagram, media sosial berbasis photo sharing, yang meskipun belum terlalu luas digunakan banyak kalangan, namun namanya telah banyak dikenal masyarakat. Di sini saya mencoba mencari âkeberadaanâ NU dengan mencari # (hastag/tagar) MuktamarNU33 dan hasil menunjukkan angka 2594, yang berarti tagar ini telah dipakai sebanyak 2594 kali, lebih banyak daripada tagar #Muktamar47 yang digunakan sebanyak 1982 kali, yang mana tagar tersebut dipakai untuk menandai foto tentang Muktamar ke-47 Muhammadiyah.
Di Twitter, media sosial berbasis text dan foto, Nahdlatul Ulama cukup âterdengarâ suaranya. Beberapa tokoh NU tercatat memiliki akun twitter seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang memakai username  @saidaqil, KH Mustofa Bisri dengan username @gusmusgusmu, dan  KH Salahuddin Wahid dengan username @Gus_Sholah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh NU baik muda maupun yang sudah sepuh yang masih sempat aktif di Twitter untuk sekedar menjawab salam dari followernya. Di Twitter, Nahdatul Ulama membuka akun resminya dengan username @nu_online, akun ini cukup aktif yang dapat dibuktikan dengan tweet (kicauan) yang kini telah berjumlah 36.980 dan follower (pengikut) yang hingga tulisan ini dibuat telah mencapai angka 96.049.
Tak hanya di Twitter, di Facebook âsosial media dengan pengguna terbanyak-, akun Facebook dengan nama âSitus Resmi Nahdlatul Ulama â NU Onlineâ memilki jumlah like 70.385. Di sosial media terbesar itu informasi tentang NU cukup banyak tersedia, tinggal ketik saja âNahdlatul Ulamaâ di kolom pencarian, maka berbagai link berita, note, dan juga status Facebook yang membahas tentang NU mudah ditemukan.
Tak ketinggalan di Youtube âmedia sosial berbasis video-, sangat banyak video-video ceramah dari kiai-kiai NU yang diunggah oleh warga Nahdliyin. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang ngaji online sudah banyak dilakukan oleh beberapa kalangan yang karena berbagai faktor tak mampu mengikuti pengajian-pengajian di âdunia nyataâ.
Berlanjut ke Wikipedia âsitus rujukan informasi paling digemari-, Wikipedia berbahasa Indonesia memuat artikel -yang terdiri dari 1934 kata- yang mengulas tentang Nahdlatul Ulama, bahkan Wikipedia berbahasa inggris memiliki sebuah artikel dengan 2.901 kata yang mengulas tentang NU, meskipun tidak tergolong banyak, namun angka tersebut dapat dijadikan indikator bahwa Wikipedia benar-benar serius meng-arrange artikel tentang Nahdlatul Ulama.
Nahdlatul Ulama memiliki website yang selama ini dijadikan sumber rujukan warga Nahdliyin dalam mendapatkan informasi-informasi yang kredibel tentang ke-NU-an yaitu nu.or.id. Saya mencoba untuk mengecek ranking dan kepopuleran situs nu.or.id di alexa rank (laman pemeringkat situs web se-dunia), hasilnya menunjukkan bahwa saat tulisan ini dibuat, nu.or.id menduduki peringkat 786 untuk website terpopuler di Indonesia, dan peringkat 45.840 dalam global rank atau rangking sedunia.
Berdasar dari berbagai angka dan data yang berhasil saya dapatkan, dengan berbagai macam cara pencarian, alhamdulillah saya telah berhasil menengok dan menjumpai NU di dunia maya, meskipun yang saya jumpai tak sebesar di dunia aslinya. Mengutip perkataan dari Ketua Umum Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawarsa, âDunia maya adalah ruang pertarungan yang mesti direbut untuk menyebarkan konten-konten keagamaan yang toleran dan damaiâ, hal ini dapat diartikan bahwa NU sebagai jamâiyyah yang selalu membawa pesan-pesan toleran dan damai, kader-kadernya harus aktif meramaikan dunia maya, agar ladang dakwah yang sangat potensial ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Akhir kata, Semoga kader-kader muda NU dapat terus semangat meneruskan perjuangan Hadratussyaikh KH Hasyim Asyâari, meskipun di âduniaâ yang berbeda. Aamin.
Â
Isnai Ilham Aufadhuha
Warga NU, Mahasiswa Universitas Indonesia
Â
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua