Nasional

Mendikbud Tiadakan Ujian Nasional 2021

Kam, 4 Februari 2021 | 07:30 WIB

Mendikbud Tiadakan Ujian Nasional 2021

Ilustrasi Ujian Nasional (UN). (Foto: Antara)

Jakarta, NU Online

Setelah peniadaaan Ujian Nasional (UN) 2020 lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim kembali memutuskan untuk meniadakan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan untuk tahun pelajaran 2020/2021.

 

Keputusan tersebut diambil mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum mereda sekaligus sebagai langkah responsif yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan lahir dan batin peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.    


Keputusan ini diambil secara resmi dengan menerbitkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).


Dalam SE yang diterbitkan di Jakarta pada 1 Februari 2021 ini dijelaskan bahwa Ujian Nasional (UN) dan ujian kesetaraan 2021 ditiadakan sehingga UN dan ujian kesetaraan tidak menjadi syarat kelulusan atau menjadi syarat seleksi masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan atau program pendidik setelah menyelesaikan program pembelajaran pada masa pandemi virus corona (Covid-19) yang dibuktikan dengan rapor tiap semester. Selain itu peserta didik dinyatakan lulus setelah memperoleh nilai sikap atau perilaku minimal baik dan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.


Ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap atau perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes secara luring atau daring, dan atau bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. 


Untuk peserta didik sekolah menengah kejuruan juga dapat mengikuti uji kompetensi keahlian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 


“Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh,” bunyi salah satu poin yang ada dalam edaran yang bisa diunduh di laman Kemdikbud.


SE tersebut juga memuat ketentuan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di antaranya dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar,  Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.


Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Fathoni Ahmad