Jakarta, NU Online
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyatakan warga Nahdliyin melalui Himpunan Pengusaha Nasional (HPN) memiliki peluang besar dalam mengembangkan usaha ekonomi, termasuk di perdesaan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Eko menjawab peserta Musyawarah Kerja Nasional (Musekrnas) HPN di Gedung PPBNU Jakarta Pusat, Jumat (5/5) malam.
“Warga Nahdliyin dapat bersama-sama merancang dan terlibat dalam program Kementerian Desa seperti Produk Unggulan Desa (Prudes) dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukedes). Di situ warga Nahldiyin peluangnya besar,” papar Mendes.
Menurut Mendes, dengan mengajak bupati setempat, warga Nahdliyin dapat ikut merancang produk unggulan yang bisa dikembangkan. “Misalnya produk unggulan jagung, lalu warga Nahdliyin menyediakan angkutan pasaca panen. Jadi dapat disiapkan itu,” lanjutnya.
Untuk memudahkan jaringan, Mendes menyarankan HPN memiliki link informasi. “HPN harus punya link informasi misalnya grup Watshaap. Melalui grup itu, bisa saling berbagi informasi, siapa yang punya usaha jagung, siapa yang bisa memasok kedelai dan sebagainya,” kata Mendes.
Mendes mengakui keefektifan dari link informasi sangat besar manfaatnya. Contohnya ketika Kementerian Perdagangan mengetahui turunnya harga jagung, melalui grup yang beranggotakan berbagai kementerian, harga tersebut dapat dipulihkan kembali.
Selain itu, pengembangan ekonomi yang dapat dilakukan adalah terkait dengan penyediaan tenaga listrik. Mendes menyebut saat ini terdapat 13 ribu desa yang belum dialiri listrik. Penyediaan listrik dapat melalui PLN, tetapi masih menemukan kendala dan biasanya tak bisa segera dilakukan. Oleh karena itu peluang ini memancing kesigapan HPN.
“Saya sudah berdiskusi dengan Menteri ESDM. Power plan di bawah 5 mega watt bisa dibuat tanpa PLN. HPN bisa menyediakan aliran 1 megawatt itu, dilakukan bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” kata Mendes.
Peluang-peluang tersebut menjadi sangat jelas bagi HPN untuk mengembangkan dan memanfaatkannya. Lebih penting, seperti disebutkan Mendes sebelumnya, HPN harus memantapkan diri pada model bisnis yang jelas. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)