Jakarta, NU Online
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menerima kunjungan Rektor Universitas Nasional (Unas) El Amry Bermawi Putera di kantor Kemnaker Jakarta, Rabu (9/5). Didampingi Presdir PT Cyber Edu Inkor, Rektor Unas melaporkan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Hankuk University Of Foreign Studies Korea Jong Youn Cho untuk mendirikan Cyber University di Indonesia.
Dengan Cyber University (Perguruan Tinggi Digital) yang terletak di Jalan Bambu Kuning, Pejaten, Jakarta Selatan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada banyak anak bangsa di manapun mereka berada untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang kini semakin canggih.
“Dengan studio siber yang dimiliki Unas dapat membantu pemerintah dalam bidang pelatihan dan pendidikan berbasis degree dan non degree. Studio di Unas ini terbaik se-Asia dan pertama ada di Indonesia, “ kata Amry.
Melalui studio terbaik itu, kata Amry Unas juga bisa memilih profesor terbaik maupun di dunia serta akuntan untuk bisa mengajar di studio Siber, Unas. "Kita rekam, edit dengan suara bagus dan gambar serta background yang indah. Jadi pendidikan di Cyber Universitas massal cepat, terjamin dan bermutu, “ katanya.
Hankuk University Of Foreign Studies Korea itu merupakan universitas nomor satu di Korea dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan. “Hankuk University Of Foreign Studies Korea telah menjajaki kerjasama dengan banyak perguruan tinggi negeri dan swasta namun akhirnya pilihan itu jatuh di Unas, “ katanya.
Menaker Hanif menyatakan dukungan bagi Unas dan menyambut positif tawaran program pendidikan melalui perguruan tinggi digital. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk TKI yang ingin bekerja ke Korea dengan belajar bahasa Korea dan mendapat sertifikat.
Menaker Hanif mengakui pembelajaran berbasis online atau berbasis Teknologi Informasi Kampus (TIK) memang sudah diterapkan oleh beberapa universitas di Indonesia. “Cyber University merupakan hal yang baru di negara ini. Meskipun mengikuti perkembangan teknologi, metode siber ini tidak lantas menggantikan pertemuan tatap muka dengan dosen," kata Menaker Hanif. (Red: Kendi Setiawan)