Nasional

Menag Yaqut Instruksikan Jajarannya Siapkan Skenario Haji Sedetail Mungkin

Sel, 30 Maret 2021 | 12:30 WIB

Menag Yaqut Instruksikan Jajarannya Siapkan Skenario Haji Sedetail Mungkin

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Kemenag)

Jakarta, NU Online
Demi mewujudkan tujuan beribadah dan keselamatan jamaah haji di tengah pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum juga mereda, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menginstruksikan jajarannya agar mempersiapkan skenario penyelenggaraan haji dengan sangat komprehensif.


"Siapkan secara detail. Saya harap pelaksanaan haji benar-benar detail persiapannya. Jangan ada yang terlewat sedikit pun, karena terkait keselamatan jamaah. Demi keselamatan jamaah, siapkan haji sedetail mungkin," tegas Gus Menteri, sapaan akrab Menag pada Muzakarah Perhajian Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/3).


Menurut Menag, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan di antaranya adalah pembatasan, termasuk dalam kegiatan keagamaan yang bersifat massal. "Pembatasan juga terjadi dalam penyelenggaraan haji dan umrah sejak tahun lalu. Itu bisa menjadi pelajaran dalam persiapan, jika haji dibuka tahun ini," ujar Menag Yaqut pada acara bertema Mitigasi Haji di Masa Pandemi ini.


Dalam hal manasik, misalnya, Menag Yaqut mengungkapkan bahwa selama ini jamaah haji Indonesia mayoritas melaksanakan haji tamattu' (umrah baru berhaji). Namun jika jamaah haji Indonesia tahun ini diizinkan berangkat, dan ada skema karantina, bisa jadi haji yang dilaksanakan adalah Ifrad (haji dulu baru umrah).


"Hal ini harus dibahas bersama dalam muzakarah. Perlu kajian hukum, termasuk pola manasiknya agar bisa segera disosialisasikan," ujarnya dalam kegiatan yang diselenggarakan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) ini.


Selain itu, Menag meminta mental jamaah juga disiapkan sejak dini karena dimungkinkan adanya perubahan skema penyelenggaraan haji di tengah pandemi ini. Untuk itu, seluruh jajaran di Kemenag harus bekerja maksimal agar jamaah mendapat pengetahuan yang komprehensif dan mempersiapkan haji dengan matang.


"Jangan sampai beda-beda pemahaman. Tugas berat Pak Dirjen, selain menyiapkan mitigasi juga menata pemahaman. Selamat bermuzakarah. Saya harap ada rumusan solusi atas setiap potensi masalah yang ada," tandasnya dalam rilis yang diterima NU Online.


Sementara Plt Dirjen PHU Kemenag Khoirizi menyampaikan bahwa Muzakarah Perhajian Indonesia tersebut digelar untuk menggali masukan dari berbagai pihak sebagai masukan bagi Menag dan tim manajemen krisis dalam mengambil keputusan terbaik terkait penyelenggaraan haji 1442H/2021M.


Muzakarah berlangsung tiga hari, 30 Maret hingga 1 April 2021. Sejumlah narasumber yang dihadirkan antara lain  Menag, Komisi VIII, Tim Manajemen Krisis, Dirjen PHU 2014-2018 Abdul Djamil, Jubir Satgas Covid, Sekjen Kemenag, Dirjen Perhubungan Udara, Dirjen Imigrasi, Dirjen Asia Pasifik, dan Dubes Arab Saudi di Indonesia.


Muzakarah ini diikuti perwakilan MUI, PBNU, Muhammadiyah, Persis, Al Washliyah, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah, KBIH, serta Balitbang Kemenag.


Editor: Muhammad Faizin