Daerah

Optimisme Kader IPPNU Banjarmasin Bantu Kesulitan Belajar di Masa Pandemi

Ahad, 28 Maret 2021 | 05:30 WIB

Optimisme Kader IPPNU Banjarmasin Bantu Kesulitan Belajar di Masa Pandemi

Norma Liansari, kader IPPNU Banjarmasin memberikan les privat pada seoran anak didik. (Foto: Ahmad Saufi Abie)

Banjarmasin, NU Online

Satu tahun pandemi Covid-19 membuat segala sesuatu di sekeliling masyarakat berubah begitu signifikan. Masyarakat dipaksa untuk mengubah perilaku dan kebiasaan, menyesuaikan protokol kesehatan agar pandemi cepat berakhir. Bahkan pemerintah mengimbau agar beradaptasi dan terbiasa dengan adaptasi baru atau new normal.

 

Pandemi menyerang semua sektor tanpa terkecuali. Bidang pendidikan juga menerapkan pembelajaran daring, yang membuat para siswa harus belajar dari rumah. Di antara para siswa, banyak yang harus belajar dengan fasilitas seadanya, sambil berharap pandemi berakhir sehingga dapat turun kembali ke sekolah.

 

Situasi inilah yang sangat dirasakan oleh Norma Liansari, kader IPPNU Banjarmasin. Ia mengatakan memahami dengan betul kondisi anak-anak selama di rumah. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan pendidikan secara maksimal meskipun para guru di sekolah telah mencoba berbagai cara.

 

"Saya banyak diminta oleh para orang tua murid untuk mengajar secara privat anak-anak mereka. Mereka sering mengeluh bahwa anak mereka tidak mendapat pembelajaran yang maksimal dari sekolah, sedangkan para orang tua tersebut sibuk bekerja dan tidak punya waktu untuk mendampingi anak-anak mereka," ujarnya dalam perbincangan dengan NU Online, Sabtu (27/3).

 

Walaupun bekerja sampingan sebagai guru les privat jauh sebelum pandemi, tidak mengubah kenyataan bahwa pandemi memberikan tantangan baru bagi Norma. Pengembangan metode pembelajaran yang mudah bagi anak didik, pun harus ia lakukan agar anak didik tetap dapat menerima pembelajaran yang ia sampaikan.

 

"Perbedaan ketika mengajar sebelum dan saat pandemi sangat signifikan. Kalau sebelum pandemi anak didik relatif lebih cepat menerima pelajaran karena sudah diajarkan di sekolah secara tatap muka. Sedangkan saat pandemi anak didik merasa bebas tanpa pengawasan guru, untuk itulah saya mesti melakukan pendampingan," ucap mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin ini.

 

Salah satu anak didik Norma, Nabila mengungkapkan rintangan yang dia hadapi selama pembelajaran di masa pandemi ini. Ia mengeluhkan bahwa guru memberikan tugas tanpa penjelasan yang lengkap.

 

"Ketika masuk sekolah saya bisa mendapat penjelasan langsung dari guru sehingga dengan mudah menemukan jawaban. Sedangkan waktu pandemi ini saya kesulitan karena kebanyakan guru memberikan tugas, namun menjelaskan dengan seadanya," kata Nabila.

 

"Saya berharap pandemi ini cepat berakhir sehingga bisa belajar secara tatap muka kembali," ungkap Nabila.

 

Kontributor: Ahmad Saufi Abie
​​​​​​​Editor: Kendi Setiawan