Nasional 1 ABAD NU

Melalui KIM, Ma’arif NU Ingin Kembangkan 3 Inovasi Penunjang Pendidikan

Kam, 2 Februari 2023 | 13:30 WIB

Melalui KIM, Ma’arif NU Ingin Kembangkan 3 Inovasi Penunjang Pendidikan

Sejumlah pengurus LP Ma'arif NU saat konferensi pers tentang Kompetisi Inovasi Ma’arif (KIM). (Foto: Dok. Ma'arif NU)

Jakarta, NU Online
Sekretaris Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif PBNU), Harianto Oghie, menyampaikan bahwa Kompetisi Inovasi Ma’arif (KIM) bertujuan untuk mengembangkan tiga inovasi penunjang pendidikan bagi tenaga pendidik dan siswa dari kalangan NU. 


“Ada tiga tujuan yang dicapai melalui KIM yaitu: pertama, memperkuat rasa cinta dan bangga terhadap NU. Rasa cinta dan bangga terhadap NU perlu terus dipupuk apalagi saat ini NU telah mencapai 100 tahun,” kata Harianto Oghie kepada NU Online, Kamis (2/2/2023).


Ma’arif NU, kata dia, berharap di usianya yang telah 1 abad ini NU tetap eksis dan terus memberikan kontribusi terhadap peradaban dunia dalam jangka panjang.


Tujuan kedua, lanjut dia, inovasi yang dikembangkan oleh guru ataupun pelajar menjadi solusi terhadap problem kehidupan. Melalui inovasi dan kreasi yang telah dibuat oleh guru dan pelajar diharapkan dapat menjadi solusi dari perbagai permasalahan kehidupan yang ada masyarakat.


“Inovasi dalam kompetisi ini diharapkan menjadi jalan keluar dari sebuah masalah yang dihadapi oleh masyarakat kita. Inovasi yang telah dibuat diharapkan tidak hanya dinikmati oleh warga NU tapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” ucapnya.


Selanjutnya, poin ketiga, KIM sebagai upaya adaptasi terhadap perkembangan zaman. Inovasi yang dilakukan oleh guru dan pelajar akan membuat pembelajaran sesuai dengan zaman. Dunia akan terus maju ke depan dengan pelbagai perubahannya. Jika pendidikan tidak diiringi dengan inovasi, maka pendidikan akan ketinggalan zaman.


“Saat ini, para pelajar lebih nyaman belajar melalui media-media digital. Jika hal tersebut tidak menjadi perhatian seorang guru, maka apa yang disampaikan oleh guru tersebut tidak akan mengena kepada siswa,” ungkapnya.


“Setiap guru di masa kini dituntut untuk berpikir dan menghadirkan inovasi pendidikan. Sehingga di dalam proses pendidikan tidak menghadapi kejenuhan dan tertinggal dengan zaman,” sambung dia.


Seperti diketahui, KIM yang diselenggarakan LP Ma’arif PBNU untuk menyemarakkan peringatan 1 Abad NU kini telah sampai pada tahap penilaian dan penetapan finalis.


Pada Kamis, (2/1/2023) bertempat di Gedung PBNU dewan juri yang terdiri dari Wasekjen PBNU, pengurus LTN PBNU, Ketua Lesbumi NU, Kepala Pusat Dapodik Kemendikbud, dan Rektor UIN Palembang menetapkan 12 finalis yang akan memperebutkan juara 1, 2, 3, dan juara favorit.


KIM 2023 dibagi menjadi dua kategori yaitu KIM kategori guru dan KIM kategori pelajar. Ketua panitia Seminar Internasional dan Kompetisi Inovasi Ma’arif, Irfan Nabhani, menyampaikan bahwa panitia telah menerima vlog dan video yang dikirim oleh peserta lomba sebanyak 134 video.


“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru dan pelajar yang telah berkreasi dan berinovasi untuk mengikuti Kompetisi Inovasi Ma’arif,” kata Irfan.


Ia juga menyampaikan rasa bangga sebagai warga NU, ternyata para guru dan pelajar di lingkungan NU memiliki ide dan kreasi yang sangat brilian.


“Ini terlihat dari video-video yang dikirim ke panitia yang hampir seluruhnya berisi konten-konten kreatif dan inovatif yang dapat menjadi inspirasi untuk kemajuan pendidikan di lingkungan NU,” ungkapnya.


Sebagai informasi, dalam rangka memeriahkan peringatan satu abad NU, LP Ma’arif PBNU menyelenggarakan Seminar Internasional dan Kompetisi Inovasi Ma’arif dengan mengusung tema “Pendidikan dan Peradaban”.


Seminar Internasional dilaksanakan pada 6 Februari 2023 di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Pada seminar internasional ini juga akan diumumkan pemenang lomba Kompetisi Inovasi Ma’arif.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori