Masdar: Ada Kesalahpahaman Serius Tentang Konsep Khilafah
NU Online · Selasa, 24 Maret 2015 | 20:06 WIB
Makassar, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F Masâudi menjelaskan, terdapat kesalahpahaman (khilaf) serius dan merata perihal konsep khilafah di kalangan umat pada umumnya dan pegiat politik kekuasaan Islam khususnya sejak dahulu sampai sekarang. <>
Oleh kelompok tersebut, khilafah dikiranya adalah konsep kekuasaan yang di satu pihak memiliki klaim global ('alamiyah) dan di lain pihak bersifat sektarian (hanya untuk umat Islam penganut sekte tertentu (salafi/khawarij), plus berasal dari suku tertentu (Arab-Quraisy).
Pernyataan ini disampaikan ketika menjadi keynote speaker dalam seminar nasional bertajuk "Meneguhkan NKRI melalui Harmoni Kehidupan Umat Beragama", Selasa 24 Maret 2015 yang bertempat di Auditorium KH. Muhyiddin Zain UIM Al-Gazali.
Menurut kelompok tersebut semua kekuasaan yang tidak menghimpun ketiga unsur diatas tidaklah sah, liar dan wajib diperangi sebagai kafir dan bughat (pemberontak-perampas).
Ia menyampaikan Indonesia sebagai negara mayoritas berpenduduk Muslim, hendaknya ikut andil memberikan pengaruh dan menjadi blok peradaban negara Muslim di dunia. Namun menjadi blok peradaban, syarat utamanya adalah Indonesia musti memiliki pemimpin kuat dan memiliki pengaruh. Tentunya tumpuan awal untuk menjadi pemimpin adalah mampu mengimplementasikan nilai-nilai keadilan.
Kemunculan ISIS saat ini telah membuat banyak negara "panik". Untuk menanggulangi ISIS, khususnya di Indonesia, setidaknya pemahaman kebangsaan musti digalakkan lebih kuat, tentunya peran NU dengan pesantrennya mampu menjadi tameng bagi penyebaran nilai-nilai radikalisme, tambahnya
Sementara itu Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang, MS menuturkan Pemprov Sulawesi Selatan musti ikut menjaga dari pemahaman-pemahaman radikal. Upaya menjaga dari gerakan separatis, bukan hanya tugas pemerintah, TNI, atau Polri saja melainkan menjadi tanggung jawab setiap individu masyarakat dengan melibatkan diri memberantas gerakan separatis ini. (andy muhammad idris/mukafi niam)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua