Nasional

Manusia Jangan Dikendalikan Gaya Hidup

Sab, 12 Oktober 2019 | 09:30 WIB

Manusia Jangan Dikendalikan Gaya Hidup

Kepala MKNU H Sultonul Huda saat mengarahkan ratusan peserta MKNU Ma’arif NU di Bintang Hotel, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10) (Foto: NU Online/Rahman)

Jakarta, NU Online

Masalah ekonomi menjadi perbincangan serius yang kerap dilontarkan masyarakat Indonesia dalam menyikapi kebutuhan hidup. Bukan hal baru, kekuatan ekonomi jadi penentu semua sektor kepentingan organisasi.

 

Hal itu tidak berlaku dengan Nahdlatul Ulama. Organisasi sosial keagamaan yang didirikan para ulama terkemuka di Indonesia ini mengajarkan agar warga NU memiliki kemauan untuk mandiri secara ekonomi. Namun, NU juga terus memberikan peringatan agar Nahdliyin tidak terjebak dengan gaya hidup.

 

Kepala Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU), H Sultonul Huda mengatakan setiap warga NU memiliki kekuatan ekonomi yang berbeda-beda. Karenanya, kekuatan ekonomi tersebut harus digunakan untuk hal-hal yang produktif.

 

Ia mengungkapkan, hal yang harus diperhatikan adalah gaya hidup. Sebab ia bisa mengendalikan dan merubah ambisi seseorang. Apalagi warga NU juga banyak yang menjadi ‘orang’ di negeri ini. Jika gaya hidupnya tidak dikendalikan, maka hal itu bisa menjerumuskan kader NU ke jalan yang tidak diridhai Allah, misalnya korupsi.

 

“Maka dari itu pemerintah dan kader-kader kita harus kita ingatkan, karena banyak juga kekuatan ekonomi kita tidak digunakan untuk hal-hal yang produktif. Kenyataannya, banyak orang dalam kondisi tertentu dikendalikan gaya hidup,” kata Sultonul Huda ditemui NU Online usai memberikan arahan di hadapan ratusan peserta Madrasah Kader NU LP Ma’arif di Hotel Bintang Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).

 

Ia menjelaskan, kebutuhan seseorang sesunguhnya tidak begitu besar, yang membuat kebutuhan seseorang membengkak adalah gaya hidupnya yang tinggi. Hidup sederhana tentu dianjurkan, apalagi jika hidup dengan kondisi ekonomi mapan, tapi bisa mengendalikannya akan banyak hal-hal produktif untuk kehidupan.

 

“Sebenarnya kalau hidup normal tidak ada yang tidak cukup,” ujarnya.

 

Seperti diketahui, sejak Jum’at (11/10), Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU menyelenggarakan MKNU bagi seluruh jajaran struktur Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah LP Ma’arif NU, dan akan berakhir Ahad (13/10).

 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Aryudi AR