Mantan JI: Kelompok Keras Terus Berupaya Rebut NKRI
Ahad, 13 Mei 2012 | 11:42 WIB
Palangkaraya, NU Online
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Lembaga Taāmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 12-13 Mei 2012, menghadirkan dua mantan anggota organisasi Islam garis keras. Ā Mereka adalah Sukanto (Mantan Anggota DI/TII) dan Nasir Abas (Mantan Tokoh JI).<>
Rapimnas LTMNU Region X Kalteng-Kalsel dipusatkan di Palangkaraya, dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua PP LTMNU, Ketua LAZISNU KH Mashuri Malik (Ketua LazisNU), Deputi II BNPT Irjen Pol. Drs M Tito Karnavian, para pejabat setempat dan sedikitnya 160 peserta dari perwakilan 14 PCNU Kalteng, dan 15 PCNU Kalsel.
Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas yang memberikan testimoninya mengatakan, kelompok garis keras akan terus berupaya dan berusaha merebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), melalui sisa jaringan dan melencengkan kebenaran ideologi.Ā
āKarenanya, selama kita masih mempertahankan dan mengikuti ideologi ulama putih, maka kita dan NKRI akan selamat,ā ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum PBNU mengatakan, Rapimnas LTMNU akan terus dilakukan di berbagai daerah agar para takmir dan pengurus masjid, mengerti, memahami dan mewaspadai gerakan-gerakan kelompok-kelompok ekstrim yang mengancam NKRI. Ā
Dikatakan Asāad, dari dulu hingga sekarang, masih banyak kelompok yang tidak suka dengan organisasi NU, baik dari kelompok garis keras, maupun kelompok liberal.
Oleh kerena itu, ia mengimbau warga nahdliyin untuk tidak memberikan kesempatan kelompok-kelompok itu merusak pemikiran umat dalam rumah yang terawat sejak ratusan tahun lalu, yakni masjid dan pesantren. āKita nggak usah takut dengan kelompok itu, karena kita berada di tengah-tengah,ā ujarnya.
Menurutnya, kelompok tersebut sering mengkafirkan NU. āPadahal, sebenarnya kelompok lain itulah yang melenceng,ā katanya sembari menyebut JI, NII dan kelompok ekstrim lainnya.Ā
Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A. Ghani mengakui pentingnya Rapimnas diselenggarakan. Selain untuk mengumpulkan database masjid berbasis NU, pihaknya menginginkan fungsi masjid di seluruh Indonesia dapat lebih terarah. āMasjid dan pesantren adalah dua kaki yang menyangga NU, dan NKRI,ā pungkasnya.
Ā
Ā
Redaktur Ā Ā : A. Khoirul Anam
Kontributor: Huda Sabili
Ā
Keterangan foto: Waketum PBNU KH As'ad Said Ali menyampaikan materi bersama mantan Anggota JI Nasir Abbas (kanan)
Terpopuler
1
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Sempat Alami Gangguan Jiwa karena Kecanduan Game, Pemuda KediriĀ Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz
3
NU Care-LAZISNU Purbalingga Berdayakan Ekonomi Seorang Guru Ngaji Penjual Dawet Ayu
4
MTQ Nasional XXX 2024: Inilah Lokasi, Tema, dan Logonya
5
Pahala Shalat di Hotel Makkah Dilipatgandakan seperti Keutamaan di Masjidil Haram
6
Jamaah Haji Tanpa Smartcard Tak Akan Bisa Akses Arafah, Muzdalifah, dan Mina
Terkini
Lihat Semua