Nasional

Malam Ini, Komuji Jakarta Kembali Gelar Picnikustik 

Rab, 28 Agustus 2019 | 07:00 WIB

Malam Ini, Komuji Jakarta Kembali Gelar Picnikustik 

Poster picnikustik Komuji

Jakarta, NU Online
Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) Jakarta kembali mengajak masyarakat untuk menikmati kajian dan dialog interaktif sambil mendengarkan alunan musik dalam kebersamaan di taman terbuka.

Kajian Komuji yang dikenal dengan sebutan picnikustik ini mempersembahkan kajian bulanan dengan tema Indonesia Tempatku Bersujud. Acara tersebut akan dimulai pukul 18.30 sampai 22.30, pada Rabu (28/8) di Selasar Medco Ampera, Jalan Ampera Raya Nomor 18-20, Jakarta Selatan.

Pada picnikustik malam nanti, Komuji akan menghadirkan dua narasumber. Pertama, Savic Ali. Saat ini, Savic Ali dikenal sebagai pegiat literasi digital. Ia menjabat sebagai Direktur NU Online dan Islami.co. Kedua, Nur Dhania, seorang gadis yang pernah membujuk keluarganya hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Adapun dialog interaktif dalam kajian malam ini akan diramaikan dengan penampilan para musisi tanah air, di antaranya Panji Sakti, Kikan Namara, Cholil (Efek Rumah Kaca), Alga Indria (The Panas Dalam), dan Ronal Surapradja.

Sebagai catatan dari panitia untuk masyarakat yang akan menghadiri picnikustik, diharapkan untuk membawa tumbler atau tempat minum masing-masing guna meminimalisir penggunaan wadah plastik untuk minum. 

“Jadi selama acara ini, seluruh peserta dianjurkan untuk membawa botol sendiri-sendiri, dan akan disediakan dispenser untuk refill,” tulis panitia dalam keterangan tertulisnya.

Sebagai informasi, sudah setahun belakangan, Komuji Chapter Jakarta yang dikoordinasi oleh Kikan Namara rutin mengadakan kajian setiap akhir bulan. Selain diselingi dengan petikan musik akustik yang dibawakan oleh para musisi, kajian juga selalu menghadirkan dua narasumber yang diharapkan bisa memberikan dua perspektif sehingga terjadi dialog antarideologi.

Kikan percaya bahwa dialog-dialog yang dilakukan secara terus-menerus akan membuka sekat-sekat perbedaan ideologi yang belakangan ini terasa tajam dan tidak jarang menimbulkan ketegangan di tengah-tengah masyarakat. 

“Komuji ingin menjadi melting pot di mana perbedaan-perbedaan ini bisa saling menerima dan terbiasa. Bagaimana caranya agar bisa saling menerima? Yang jelas harus ada sekat-sekat yang dibuka yaitu dengan melakukan dialog,” ucapnya.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi