Nasional

Majelis Alumni IPPNU Dampingi Perempuan Mewujudkan Kemandirian dan Kesejahteraan

NU Online  ·  Senin, 5 Mei 2025 | 22:00 WIB

Majelis Alumni IPPNU Dampingi Perempuan Mewujudkan Kemandirian dan Kesejahteraan

Penandatanganan nota kesepahaman Majelis Alumni IPPNU dengan Corporate Forum for CSR Development (CFCD) Thendri supriatno, di Aula Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) lantai 11, Jalan Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025). (Foto: TVNU/Miftah)

Jakarta, NU Online

Majelis Alumni Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (MA IPPNU) bergerak dalam upaya strategis untuk mendampingi para alumni IPPNU, termasuk yang belum berhasil secara ekonomi. Menurutnya, kemandirian perempuan merupakan hal penting dalam menghadapi berbagai tantangan menuju kesejahteraan.


“Supaya perempuan bisa mandiri, tidak bergantung pada siapa pun, dengan bantuan kita (MA IPPNU), pendampingan kita, jembatan kita, mereka (para alumni IPPNU) akan berhasil,” ujar Safira Machrusah, Ketua MA IPPNU, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Ketua Umum Corporate Forum for CSR Development (CFCD) Thendri supriatno, Senin (5/5/2025).


Penandatanganan tersebut dilakukan dalam acara Musyawarah Nasional MA IPPNU) yang berlangsung di Aula Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) lantai 11, Jalan Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta Pusat.


Kerja sama antara kedua lembaga ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan perempuan serta mendukung pemberdayaan di bidang ekonomi dan sosial.


Rosa, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa CFCD telah menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian dalam menjalankan beragam program sosial. Kegiatan tersebut mencakup pemberdayaan perempuan, pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pemberian penghargaan kepada perempuan yang menjadi inspirasi, motivator, dan pejuang di bidangnya masing-masing.


“Ada pemberdayaan, pemberian penghargaan bagi perempuan yang memberikan inspirasi, motivator, dan perjuangan. Kemudian memberikan pelatihan untuk semua perempuan bisa kepada pelaku UMKM, sifatnya lebih sosial,” ungkapnya.


Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu meyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam memperluas dampak pemberdayaan perempuan secara inklusif sebagai bagian dari upaya bersama mewujuskan SDGs (Sustainable Development Goals).


Sementara itu, Ketua Umum CFCD Thendri Supriatno menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran besar dalam memberikan inspirasi dan kontribusi yang nyata bagi kemajuan Indonesia. Karenanya, pemberdayaan perempuan merupakan langkah penting untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.


“Perempuan yang telah berkontribusi aktif (bidang ekonomi dan sosial) akan mendapatkan penghargaan,” ujar Thendri.


“Semoga nota kesepahaman atau MoU ini memberi dampak positif bagi peran perempuan dan anak dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” tambahnya.