Majelis Alumni IPNU Angkat Isu Sistem Pendidikan Nasional dalam Pra-Munas 2025
NU Online · Rabu, 2 Juli 2025 | 21:30 WIB

Sekjen MA IPNU Prof Asrorun Niam Sholeh usai bertemu dengan Ketum PBNU Gus Yahya Staquf, pada Rabu (2/7/2025). (Foto: NU Online/Aji)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU) Prof M Asrorun Ni’am Sholeh menyampaikan bahwa Pra Musyawarah Nasional (Pra-Munas) MA IPNU 2025 akan mengangkat isu pendidikan nasional seperti aksebilitas pendidikan dan peningkatan mutu Pendidikan dalam bentuk dialog interaktif. Acara tersebut akan diselenggarakan pada Kamis, 10 Juli 2025 di lantai 8 Gedung PBNU yang dihadiri oleh pengurus MA IPNU.
Hal itu ia sampaikan setelah menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Lantai 3, Gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/7/2025).
“Yang pertama kita menyampaikan rencana kegiatan dialog tentang isu kegiatan nasional. Dialog terkait isu pendidikan dengan isu utama inklusi pendidikan untuk percepatan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa dalam dialog interaktif itu akan menghadirkan para pakar di bidang pendidikan, di antaranya dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti), Kementerian Sosial (Kemensos), dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi X bidang Pendidikan, Olahraga, Sains, dan Teknologi.
“Yang akan memberikan keynote speech Ketua Tanfidziyah PBNU,” ucapnya.
Prof Ni’am menyampaikan bahwa pemilihan isu ini selaras dengan adanya Revisi Undang-Undang (RUU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Ia menegaskan bahwa pendidikan di Indonesia harus dapat diakses secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia di setiap daerah.
“Aksesibilitas pendidikan ini merata, jangan sampai ada suatu orang yang hakikatnya punya pendidikan tetapi tidak memperolehkannya,” tegas Prof Ni'am.
Ia menekankan bahwa pemerintah wajib memfasilitasi siswa dalam meningkatkan proses belajar mengajar selama di sekolah.
“Negara perlu hadir dan memfasilitasi kader-kader yang memiliki keunggulan. Keunggulan ini beragam tidak hanya satu bidang intelektual semata tetapi bisa jadi unggul di bidang olahraga, di bidang tarik suara, di bidang keagamaan, dan lain sebagainya,” ucap Prof Ni'am.
Prof Ni’am berharap melalui acara ini, para kader IPNU dan seluruh pelajar NU dapat turut mempercepat terwujudnya Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Begitu pelajar NU bisa berpartisipasi, maka bisa jadi dia per tiga masalah selesai karena sebagaimana kita tahu kondisi demografi kita 270 juta jiwa, dari 240 juta itu mayoritasnya (warga) NU. Dengan demikian menyelesaikan problem pendidikan di generasi muda NU,” katanya.
Terpopuler
1
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
2
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
3
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
4
Demo ODOL, Massa Aksi akan Jejerkan 300 Truk dari Kantor Kemenhub hingga Kemenko IPK
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Gus Yahya: Peran Spiritual NU Sudah Jadi Tradisi
Terkini
Lihat Semua