Kendari, NU Online
Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) memberi kesan tersendiri bagi mahasiswa asal Rusia. Namanya Ghadzi Omarah. berperawakan tinggi dengan mata biru dan mengenakan kaos Timnas Sepak Bola Rusia menjadi tanda kentara kalau dia berasal Rusia.
Seperti diberitakan laman kemenag.go.id, bersama tiga rekan kuliahnya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Ghadzi menjadi satu dari ribuan pramuka pandega yang ingin ikut memberi bakti bagi masyarakat Kendari. Ketiga temannya adalah Hazmini dari Thailand, Raisa dari Madagaskar Afrika Selatan, dan Musthofa dari Afganistan.
“Ini menarik dan menantang,” katanya, Rabu (18/5) di Kendari saat ditanya kesan tiga hari hidup di tenda pramuka dengan Bahasa Indonesia yang cukup lancar meski agak terbata-bata.
Menurutnya, kesempatan berkemah di pulau Sulawesi Tenggara ini adalah pengalaman perkemahan pramuka yang kali pertama. Gadzi mengaku tidak pernah ikut pramuka di negaranya.
PW PTK menantang, kata Ghadzi, karena dia harus menempuh jalan yang cukup jauh untuk mengikuti berbagai kegiatan. Tidak jarang Ghadzi harus ikut antrian mengambil air untuk mandi dan keperluan lain. Namun demikian, pria yang sudah empat tahun di Kota Malang ini mengaku merasa asyik dengan pengalaman barunya.
Ghadzi juga terkesan dengan kerahaman sahabat-sahabat barunya dari Sabang sampai Merauke. Menurutnya, mereka suka saling membantu dan mau bertukar pengetahuan.
Melewati tiga hari di Kendari, Ghadzi Omarah beserta mahasiswa asing lainnya memang membaur tinggal di tenda dan alam terbuka. Tidak jarang mereka mengambil air untuk masak dan menyiapkan makanan bagi kawan-kawannya yang satu sangga.
Hal sama dirasakan Raisa, mahasiswa jurusan Biologi di kampus Tahfidzul Quran UIN Malang. “Ini benar-benar melatih hidup mandiri, tahan banting, dan kerja keras,” kata Raisa merasai pengalaman perdananya mengikuti pramuka.
Gadis yang gemar menyanyikan lagu berirama dangdut dan lagu-lagu Jawa ini tampak semangat mengikuti kegiatan perkemahan, meski diguyur hujan. Dia berharap mahasiwa asing yang bisa ikut pada PW PTK mendatang lebih banyak. “Mungkin akan tambah ramai kata raisa jika satu sangga berasal dari satu negara,” tuturnya.
Kementerian Agama RI melalui Ditjen Pendidikan Islam sengaja melibatkan peserta yang lebih luas pada PW PTK tahun ini. Tidak hanya mahasiswa UIN, IAIN, dan STAIN, peserta juga berasal dari PTK Non-Islam dan dari Mancanegara.
Pelibatan mahasiswa asing dalam perkemahan, menurut Kamaruddin Amin, saat menyerahkan peserta PW PTK ke warga masyarakat (induk semang), Selasa (17/5) agar mereka tidak canggung menghadapi pergaulan lintas negara, lintas agama, etnik, dan budaya.
Sementara itu Hazmini, mahasiswa Psikologi asal Thailand merasa perkemahan ini merupakan ujian mental hidup di alam terbuka. “Pramuka dilatih untuk tidak takut hujan, angin dan panas terik matahari, semuanya harus dihadapi dengan senang,” kata Hazmi. (Red: Fathoni)