Malang, NU Online
Soal tokoh yang memiliki kapasitas dan kapabilitas mumpuni, Nahdlatul Ulama di kota ini tidak kekurangan Sejumlah kampus terkenal dan disegani tersedia. Para akademisi dan praktisi juga tidak terhitung jumlahnya.
"Kalau dilihat dari potensi sumber daya manusia, NU di sini sangat berlimpah," kata Mahmudi, Ahad (27/3). Pria yang setiap hari menjadi Sekretaris Pengurus Cabang Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (PC LTN NU ) Kota Malang ini menyadari akan potensi yang ada. "Tinggal bagaimana mengoptimalkan ketersediaan yang ada untuk khidmat kepada NU," lanjutnya.
Bahkan secara berkelakar, Bapak Mahmudi mengemukakan bahwa semua potensi dimiliki NU. "Yang tidak dimiliki ormas keagamaan lain yakni para dukun, ternyata NU punya," katanya disambut tawa hadirin.
Yang menjadi problem cukup mendesak agar ditemukan solusinya adalah melahirkan para jurnalis muda. "Karena kalau pandangan para tokoh yang ada tidak dioptimalkan, maka keberadaan mereka juga akan percuma," katanya di hadapan utusan PW dan PC LTN NU se-Jatim.
Karena itu PC LTN NU Kota Malang mengadakan madrasah jurnalistik yang dilangsungkan satu minggu sekali. "Kami selenggarakan secara gratis dengan instruktur para praktisi media dari NU," katanya.
Madrasah Jurnalistik sendiri diselenggarakan setiap hari Ahad dari mulai jam 1 siang hingga 3 sore. "Pesertanya masyarakat umum khususnya aktifis muda NU baik di IPNU maupun IPPNU serta Fatayat yang mamiliki ketertarikan di dunia tulis menulis, khususunya pers," terangnya.
Kepada para peserta Madrasah Jurnalistik tersebut selalu diingatkan bahwa tidak ada kewajiban bagi mereka untuk akhirnya memilih profesi sebagai pegiat media atau menjadi jurnalis. "Minimal mereka bisa mengisi web yang ada di PCNU Kota Malang," kata dia kata dia sembari mengenalkan laman http://nu-kotamalang.org/ sebagai situs resmi NU setempat.
Dan secara khusus, kepada PW dan PC LTN NU se-Jatim yang hadir, Bapak Mahmudi juga berharap ada saling komunikasi dan sinergi antara para pegiat media di berbagai tempat. "Masih banyak yang dapat kita sisipkan di masing-masing website, disamping berita kegiatan dan pangangan para tokoh NU" katanya. Salah satunya adalah  radio streaming, mp3 serta video pengajian maupun taushiyah singkat yang dapat diunggah secara bersama, lanjutnya.
Dengan dibantu rekan pewarta lain, Bapak Mahmudi juga telah berhasil menulis setidaknya 30 ulama Malang. "Ini kerja kolektif dan alhmadulillah baru bisa menulis profil 30 ulama di sini," katanya merendah.
Tidak terasa, PCNU Kota Malang akan segera paripurna. "Sebentar lagi akan ada konferensi cabang yang bisa jadi para pengurusnya akan berganti," kata dia. Namun demikian, paling tidak keberadaan website dan para jurnalis muda NU dapat dioptimalkan dalam mengunggah kelebihan Kota Malang di dunia maya. "Apa yang sudah kami dermabhaktikan semoga bisa diteruskan generasi penerus NU di masa mendatang," harapnya. (Ibnu Nawawi/Fathoni)