Madrasah Juga Didorong Ajarkan Materi Kewirausahaan
NU Online · Ahad, 29 November 2015 | 07:30 WIB
Jakarta, NU Online
Dari dulu, Madrasah di Indonesia, yang sebagian besar swasta, selalu mandiri. Sebagian besar dana pengelolaan berasal dari masyarakat berupa dana-dana sumbangan, hibah, dan wakaf. Jika saat ini dicanangkan program pengembangan kewirausahaan, hal ini bukanlah hal yang aneh bagi para pengelola madrasah.<>
Direktorat Madrasah memberi peluang pengembangan ekstrakurikuler di Madrasah. Para guru yang membimbing siswa yang mengikuti kurikuler ini bisa mamasukkan waktu bimbingannya menjadi bagian dari penghitungan beban kinerja guru sesuai dengan Keputusan Menteri Agama no 3 tahun 2015.
“Kita hargai jamnya untuk pembinaan ekstrakurikuler, termasuk didalamnya kewirausahaan,” tandas Nur Kholis Setiawan, direktur Madrasah Kemenag baru-baru ini.
Ia menjelaskan, sejumlah Madrasah sudah bermitra dengan balai latihan kerja, bahkan kerjasama dengan delaer-dealer mobil-motor.
“Begitu lulus, langsung diambil. Ini tanpa instruksi tertulis dari kita, apalagi gurunya kita betul-betul hargai dari jam mengajar, pasti lebih heboh,” imbuhnya. (Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua