Nasional

LTMNU Imbau Syuriah-Tanfidziyah Cabang Berdayakan Masjid

NU Online  ·  Rabu, 24 September 2014 | 03:06 WIB

Malang, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) meminta keaktifan pada pengurus syuriah dan tanfidhiyah di tingkat Pengurus Cabang NU (PCNU) untuk turut memberdayakan masjid-masjid NU di wilayahnya. <>

“Syuriyah dan tanfidziyyah adalah al-imam min a`immatil masajid, imam bagi para imam di masjid-masjid. Oleh karenanya para sesepuh harus sering menyapa para imam masjid dan menggerakkan mereka,” kata Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani dalam Rapimnas II LTM-PBNU Region Jawa Timur, di halaman kampus STIKes Wida Cipta Husada (WCH) Kepanjen Malang, Ahad (21/9).

“Dengan begitu keberadaan syuriah dan tanfidziyah Nahdlatul Ulama di cabang-cabang bisa dirasakan kehadirannya oleh jamaah Nahdliyyin,” imbuhnya.

LTMNU dalam berbagai kesempatan mendorong peran masjid selain sebagai pusat ibadah, juga sebagai pusat pendidikan, kesehatan, dan permberdayaan ekonomi bagi jamaah di sekitarnya. Para pengurus ta’mir masjid juga diimbau untuk senantiasa menjaga masjid dari aliran kelompok garis keras.

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj juga hadir  dan memberi taushiyah dalam salah satu bagian dari rangkaian acara, yakni Dzikir dan Doa Bersama  Ahad malam itu. Ia menegaskan, Islam Ahlussunah wal Jamaah an-Nahdliyyah sudah benar dan lurus karena berpedoman pada al-Quran, Hadits, Ijma’, dan Qiyas.

“Bahkan yang paling benar,” tegas Kiai Said. “Dan adalah orang yang sangat bodoh yang tidak menyukai kaum Nahdliyyin apalagi kalau sampai membid’ah-bid’ahkan amalan kita,” imbuhnya.  

Kiai Said meminta warga Nahdliyyin untuk selalu bersikap adil, toleran, dan lemah lembut. “Cara-cara kekerasan apalagi sampai memenggal kepala manusia seperti yang dilakukan ISIS adalah tindakan sesat dan bukan ajaran Islam, bahkan bertentangan dengan ajaran Islam,” ujarnya.

Acara yang terselenggara atas kerja sama antara LTMNU dengan STIKes WCH Malang dan Majlis Maulid wat Ta’lim Riyadlul Jannah Malang itu diikuti oleh puluhan ribu jamaah. Dipimpin oleh para kiai dan habaib se-Kabupaten Malang, para jamaah duduk tertib dan khidmat menggemakan shalawat dan puji-pujian kepada Rasulullah Muhammad. (Red: Mahbib Khoiron)