Nasional

Liga Santri Nusantara Siap Digelar Akhir Mei

NU Online  ·  Rabu, 6 April 2016 | 20:01 WIB

Liga Santri Nusantara Siap Digelar Akhir Mei

Sejumlah santri bermain bola di Lapang bola Kawasan Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. (Aditya Herlambang Putra)

Jakarta, NU Online
Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga akan menggelar Liga Santri Nusantara (LSN) pada akhir Mei mendatang. “Rencananya akan digelar sampai bulan Oktober,” papar H Abdul Ghoffar Rozin di gedung PBNU, Rabu, (6/4).

Ketua RMI itu menuturkan, ada empat maksud dan tujuan diselenggarakannya agenda ini. Pertama, pesantren memiliki kader yang melimpah. Laki-laki yang akrab disapa Gus Rozin tersebut mengatakan bahwa selama ini orang menganggap pesantren itu hanya mempersiapkan kader ulama, padahal pesantren juga merupakan tempat yang berpotensi untuk mempersiapkan para calon atlet atau olah ragawan.

“Kalau kita melihat ada Atep (pemain Persib Bandung), Bustomi (pemain Arema Cronus), dan temen-temen yang lain. Itu adalah produk pesantren. Ini yang sering tidak tercover di media” jelas laki-laki asal Pati tersebut.  

Kedua, pesantren memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan kader bangsa. Ia menerangkan bahwa selama ini pesantren hanya berfokus pada keilmuan dan kurang memperhatikan sektor olah raga secara serius.

“Yang ketiga, ini (LSN) adalah sumbangan pesantren terhadap bangsa ini untuk memperbaiki kaderisasi atletnya. Dalam hal ini, LSN lebih fokus pada sepak bola tentunya,” katanya.

Selanjutnya, kata Gus Rozin, semua olah raga menjunjung sportivitas. Maka dari itu, ia berharap adanya LSN ini bisa menerapkan nilai-nilai sportivitas yang selama ini sudah terbangun di pesantren ke dalam cabang olah raga sepak bola. 

“Pesantren dalam pendidikan cukup sportif. Sportif dalam artian ketika dia tidak mendapat dukungan (keuangan) dari pemerintah, sportif bahwa orang masuk ke pesantren itu tidak didasarkan pada standar pendidikan dimana dia lulus sebelumnya tapi dari kemampuannya,” ujar pengasuh Pesantren Maslakul Huda Pati tersebut.

Kalau tahun kemarin LSN diikuti sekitar dua ratusan pesantren, maka tahun ini LSN akan diikuti oleh seribu pesantren yang tersebar di 33 provinsi. “33 provinsi tersebut akan dibagi ke dalam 33 region. Kemudian mereka bertanding untuk menghasilkan 32 pemenang di masing-masing region, dan dari 32 pemenang tersebut bertanding untuk jadi yang terbaik,” pungkasnya. (Muchlishon Rochmat/Zunus)