Jakarta, NU Online
Memasuki tahun 2017 ini, NU Care-LAZISNU akan terus mendorong Gerakan NU Berzakat Menuju Kemandirian Umat yang telah digulirkan beberapa waktu lalu. Pengelolaan zakat melalui NU Care-Lazisnu tersebut akan menjadi gerakan perubahan yang sangat menginspirasi bagi kebangkitan ekonomi keumatan.
“Inspirasi tidak hanya bagi dunia zakat Indonesia, namun juga gerakan zakat dunia,” ujar Direktur Fundraising NU Care-LAZISNU Nur Rahman melalui pesan tertulis kepada NU Online, Senin (2/1).
Rohman menuturkan, LAZISNU sebagai organisasi pengelola zakat (OPZ) NU membuat terobosan-terobosan sehingga berzakat akan menjadi tren di masyarakat.
“LAZISNU akan menjadi model percontohan dunia dalam menggerakkan ekonomi keumatan yang akan dilahirkan oleh generasi NU, dan hal ini akan menjadikan NU lebih terasa di hati umat,” urai Rohman.
Lebih lanjut, ia menyampaikan gerakan tersebut berfokus pada pengelolaan yang profesional, akurat, dan akuntabel. LAZISNU sangat menyadari bahwa konsumen zakat adalah para muzakki dan mustahik.
Pengelolaan di wilayah muzakki secara manajemen diurus oleh bagian fundraising. Fundraising zakat terbagi dalam beberapa segmen, yakni individu, komunitas, dan korporasi.
Model individu adalah dalam bentuk ritail yang sekaligus menjadi andalan NU Care-Lazisnu karena karakater NU yang bisa diterima pada semua kalangan, mulai kalangan pejabat hingga rakyat biasa.
Lebih-lebih lagi pada tingkat komunitas karena bentuk organisasai NU adalah kelompok masyarakat, di mana setiap bagian dari NU juga memiliki kecenderungan bentuk kelompok, seperti majelis taklim, pesantren, jamaah masjid dan musholla.
Ada pun tipikal ketiga adalah korporasi. Hal ini menjadi menu tambahan yang diharapkan menjadi tulang punggung keorganisasian dalam menjalankan roda organisasi.
Model gerakan zakat di Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, di mana setiap warga berzakat senilai Rp500 setiap hari, akan menjadi embrio dan akan dijadikan spirit kebangkitan filantropi Islam ala NU.
“Best practice yang sudah dilaksanakan oleh Sukabumi menjadi spirit kebangkitan Gerakan NU Berzakat Menuju Kemandirian Umat,” tambah Rahman.
Sukabumi adalah satu potret dari sudut-sudut yang lain yang dilakukan warga NU dan diharapkan akan membangkitkan pergerakan zakat di dunia Islam.
“Yang akan mengubah NU adalah warga NU sendiri. Kita akan tunjukkkan kepada dunia bagaimana proses yang sangat sederhana yang dilaksanakan NU ini sebenarnya sudah dilaksanakan di daerah-daerah. LAZISNU akan membungkus ini lebih rapi agar bisa memberikan inspirasi bagi yang lain,” tegas Rohman. (Kendi Setiawan/Fathoni)