LAZISNU Bangkitkan Kemandirian Nahdliyin
NU Online · Senin, 17 Juni 2013 | 18:30 WIB
Karawang, NU Online
Dulu, jika pengurus NU menghadiri acara-acara NU semisal muktamar atau musyawarah nasional (Munas), mereka menggunakan biaya sendiri. Mereka rela menjual ayam, kambing atau sejenisnya. Mereka tidak tergantung kepada pihak manapun. Begitu juga jika NU mengadakan kegiatan.
<>
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) mengatakan, kebiasaan semacam ini agak pudar di kalangan Nahdliyin. Terbukti jika mengadakan acara atau pengurusnya akan menghadiri acara NU, menggunakan senjata proposal.
Hal ini, kata dia, tak bisa dibiarkan berlarut, “Lazisnu harus mengembalikan kemandirian Nahdliyin,” tegasnya pada pembukaan Pendidikan Manajemen Zakat III di Rengasdengklok yang digelar PP Lazisnu, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin malam (17/6).
Supaya Lazisnu bergerak dengan baik, kuncinya harus dikelola sebagaiman lembaga keuangan. Artinya, harus dilakukan pencatatan dan dilaporkan kepada umat, “Kalau ingin jalan, harus profesional, harus pakai sistem dan manajemen,” tambahnya.
Kiai Masyhuri mengakui, kelemahan NU selama ini memang dalam bidang manajemen, tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Itu terjadi, karena di kalangan NU memandang penghimpunan zakat, dipandang sepele sekali. Padahal potensi zakat sangat tinggi.
Lebih jauh ia mengatakan, sebenarnya zakat, infaq dan shadaqah sudah menjadi kebiasaan Nahdliyin. lembaga-lembaga zakat yang ada sekarang kebanyakan tidak dikelola NU, padahal sumbernya dari warga NU. “ Jika ingin membangun umat melalui NU, dana harus diambil dari umatnya.”
Ia kemudian bercerita. Pada tahun 80-an penghimpunan dana-dana semacam zakat sudah dilakukan. Pada akhir tahun 90-an kian menjamur. Dari puluhan sampai ratusan lembaga itu tak ada yang dari NU. Baru ketika muktamar NU Donohudan, Solo, Jawa Tengah, 2005 NU mendirikan.
Kegiatan tersebut diikuti 38 peserta. Mereka adalah anggota dari Cabang-cabang Lazisnu dari seluruh Indonesia.
Redaktur: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua