Lakmud IPNU-IPPNU 2013 se-Jawa Barat, Lakmud Terbesar di Indonesia
NU Online · Ahad, 22 Desember 2013 | 18:32 WIB
Cirebon, NU Online
Latihan Kader Muda (Lakmud) IPNU-IPPNU 2013 se-Jawa Barat yang diselenggarakan PC IPNU-IPPNU kabupaten Cirebon, mendapat sambutan besar. Lakmud yang mencapai jumlah hingga 203 peserta menjadi Lakmud terbesar IPNU-IPPNU yang pernah digelar di Indonesia.
<>
Demikian disampaikan Ketua I PP IPPNU Dewi Chandra Nur Imamah dalam sambutan pembukaan Lakmud IPNU-IPPNU 2013 se-Jawa Barat di halaman Ma’had As-Shighor, Pesantren Gedongan kecamatan Pangenan kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Ahad (22/12) sore.
“Itu baru jumlah sementara yang ia terima. Jumlah itu kemungkinan akan bertambah di malam nanti atau besok,” tambah Dewi di hadapan sedikitnya 250 hadirin yang terdiri dari pengasuh Ma’had As-Shighor, pengasuh Pesantren Gedongan, peserta Lakmud, aparat militer dan kepolisian, dan perwakilan pemkab setempat.
Selain besarnya jumlah peserta, Dewi menilai kebesaran Lakmud IPNU-IPPNU se-Jabar terletak pada nihilnya biaya. Peserta Lakmud di sini tidak dikenakan biaya. Padahal di lain daerah, sejumlah biaya dipungut dari peserta untuk kegiatan Makesta dan Lakmud.
“Di sini makan dan istirahat gratis,” lanjut Dewi yang kemudian mengucapkan terima kasih kepada pengasuh pesantren atas kerja samanya dengan pelajar NU.
Lakmud ini memang terbesar. Di lain daerah, peserta hanya memenuhi 1 kelas. “Tetapi di sini, dengan jumlah sebanyak itu peserta Lakmud IPNU-IPPNU se-Jabar ini memenuhi sampai enam kelas. Ini sudah sekelas konferensi,” tegas Dewi usai pembukaan, ditemani dua rekanita dari PP IPPNU.
Pembukaan diawali dengan pawai drumben persembahan ikatan remaja masjid dari Gebang, Cirebon yang mengelilingi kompleks Pesantren Gedongan. Pementasan drumben itu disusul dengan pertunjukan kesenian marawis dengan lagu “Selawat Keloas” dan instrumental angklung yang membawakan lagu “Warung Pojok”.
Sedangkan pengasuh Ma’had As-Shighor Kiai Bisyri Imam dalam sambutannya menyatakan rasa syukurnya atas keberadaan kegiatan Lakmud IPNU-IPPNU setingkat provinsi. “Tamu itu datang membawa rezeki dan pulang menghapus dosa,” ujar Kiai Bisyri.
Kiai Bisyri mengimbau pelajar NU untuk siap berdakwah di pelosok-pelosok yang belum terjamah. “Karena kelompok aliran garis keras atas nama agama, sudah masuk di pelosok Kalimantan, Sumatera, juga Sulawesi. Ini patut menjadi perhatian kader pergerakan NU,” tandas Kiai Bisyri menutup sambutannya.
Lakmud bertajuk "Aktualisasi Aswaja dalam Menghadapi Tantangan Global" rencananya berlangsung tiga hari, Ahad-Selasa (22-24/12). Acara pembukaan Lakmud 2013 ditutup doa yang dipimpin salah seorang pengasuh Pesantren Gedongan, Kiai Mukhlas Dimyathi. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua