Nasional

Kongres IV Pagar Nusa Bahas Manajemen dan Peraturan Organisasi

Rab, 30 November 2022 | 14:30 WIB

Kongres IV Pagar Nusa Bahas Manajemen dan Peraturan Organisasi

Logo resmi Kongres IV Pagar Nusa. Forum musyawarah tertinggi di tubuh Pagar Nusa ini akan diselenggarakan di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada 5-7 Desember 2022. (Foto: Dok Pagar Nusa)

Jakarta,Ā NU OnlineĀ 
Kongres IV Pimpinan Pusat (PP) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa akan digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada 5-7 Desember 2022 mendatang.Ā 


Permusyawaratan tertinggi ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan ketua umum, tetapi juga terdapat pembahasan penting untuk memperbaiki sistem dan tata kelola organisasi Pagar Nusa ke depan. Beberapa hal yang akan dibahas dalam Kongres IV Pagar Nusa ini, di antaranya soal manajemen dan peraturan organisasi.


Ketua Panitia Pelaksana Kongres IV Pagar Nusa, Edy Junaidi mengatakan bahwa kongres kali ini akan menarik karena Sumber Daya Manusia (SDM) Pagar Nusa sudah semakin maju dan baik, dari periode ke periode. Karenanya, kongres ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para kandidat yang akan mencalonkan diri menjadi ketua umum.


Sebab, Pagar Nusa tak hanya melulu mengurusi soal pencak silat sebagai sebuah seni dan budaya, tetapi saat ini organisasi yang menjadi wadah berkumpulnya para pendekar NU itu tengah berupaya melakukan manajemen organisasi.Ā 


"Salah satunya dengan ada e-KTA (kartu tanda anggota elektronik) Nasional yang sudah terekam kurang lebih 100 ribu pendekar seluruh dunia di Pagar Nusa," ungkap Edy, saat dihubungi NU Online melalui sambungan telepon, Rabu (30/11/2022).


Selain itu, akan ada pembahasan mengenai beberapa Peraturan Organisasi (PO) yang mengatur tentang banyaknya perguruan silat berpaham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang berhimpun di Pagar Nusa. Sebab Pagar Nusa bukan hanya menjadi organisasi pengaderan tetapi juga organisasi sanad.


"Begitu banyak aliran pencak silat yang ada di Indonesia berpaham Ahlussunnah wal Jamaah itu sanadnya berbeda-beda tapi bisa menyatu di dalam Pagar Nusa, dan itu diatur oleh PD PRT dan PO kita. Itu sangat menarik untuk dibahas selain memilih ketua umum pagar nusa ke depan," jelas Edy.


Ia menambahkan, meskipun Pagar Nusa merupakan Badan Otonom NU yang terbilang muda, tetapi terdapat aturan di dalam PD PRT organisasi untuk menjalankan perintah AD ART NU.Ā 


"Jadi, cabang dan wilayah itu harus merekomendasikan atau direkomendasikan atau mempunyai rekomendasi dari PC atau PWNU setempat, sehingga bisa keluar SK. Kita sudah melakukan itu secara organisasi," kata Edy.


Secara kepanitiaan, Edy mengatakan proses persiapan Kongres IV Pagar Nusa berjalan lancar. Meski terkesan waktunya yang sangat singkat, tetapi seluruh personel panitia mampu bekerja secara maksimal.Ā 


"Alhamdulillah seluruh panitia bekerja secara maksimal siang-malam untuk terlaksananya Kongres IV Pagar Nusa secara baik, lancar, dan bisa memfasilitasi seluruh PW dan PC Pagar Nusa yang hadir di acara kongres nanti," harap Edy.


Sebelumnya, Ketua Umum PP PSNU Pagar Nusa M Nabil Haroen menjelaskan makna dari tema Kongres IV Pagar Nusa yakni 'Menjura ke Angkasa, Mengakar ke Bumi, Menjaga Peradaban'.Ā 


Menurut Gus Nabil, tema tersebut merefleksikan perjalanan Pagar Nusa selama ini, yakni patuh pada perintah kiai. Di sisi lain, tema itu bertujuan untuk meningkatkan dan meneguhkan kontribusi para kader dalam merawat peradaban sekaligus mengikis momentum-momentum politik strategis.


Gus Nabil mengatakan, pihaknya ingin menjaga marwah para pendiri Pagar Nusa yakni untuk tetap tawadhu (mengakar ke bumi) sekaligus menjaga peradaban dengan mengikis berbagai macam politik identitas, terutama yang ada di pencak silat.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul ArifinĀ