Nasional

Komnas Haji Berharap Disiplin Manasik di Tengah Pandemi Membuka Pintu Umrah ke Depan

Kam, 30 Juli 2020 | 06:45 WIB

Komnas Haji Berharap Disiplin Manasik di Tengah Pandemi Membuka Pintu Umrah ke Depan

Suasana Tawaf Qudum jamaah haji tahun 2020 menggunakan protokol ketat Covid-19. (Foto: Haramain)

Jakarta, NU Online

Komnas Haji dan Umrah menyampaikan apresiasi dan berharap segala ikhtiar serta kerja keras pemerintah Arab Saudi yang tetap menggelar ibadah haji bisa berjalan sukses dan lancar. Komnas Haji dan Umrah berharap ketaatan pada protokol mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 terhadap jamaah di level nol kasus.


“Atau dengan kata lain, tidak ada jamaah yang terinveksi corona baik sebelum, dalam proses, maupun setelah haji terselenggara,” kata Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj, Kamis (30/7) sore.


Menurut pengajar pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidyatulllah ini, hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab tuan rumah sebagai penyelenggara dalam memberikan perlindungan dari aspek kesehatan bahkan nyawa jamaah (hifzhu al-nafs).


Hal ini penting dalam menjaga reputasi pemerintah setempat sebagai penjaga dua tanah suci (khadimu al-haramain) untuk menunjukkan kepada publik dunia bahwa negara ini telah aman dan mampu mengendalikan Covid-19.


“Karena sepanjang penyelenggaraan haji mata dunia tertuju pada Arab Saudi,” kata Mustolih.


Sejalan dengan itu, bila haji kali ini berjalan lancar, maka ia akan membuka optimisme dan menjaga kepercayaan negara-negara di dunia terkait dengan kemampuan Arab Saudi dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.


Pengendalian Covid-19 oleh Pemerintah Saudi di musim haji ini penting sehingga pembukaan musim umrah beberapa bulan mendatang dapat terealisasi sesuai jadwal. Pasalnya, karena Covid 19 pintu penerbangan umrah telah ditutup sejak sebelum bulan Ramdhan. Terlebih perekonomian negara para pangeran ini sangat tergantung dari haji dan umrah.


Penyelenggaran haji tahun 2020 M/1441 H kali ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak seperti biasanya, jutaan orang dari berbagai penjuru dunia datang ke tanah suci melaksanakan rukun Islam kelima untuk mendatangi rumah Allah (Ka’bah).


Pada tahun ini penyelenggaraan ibadah haji hanya diikuti sekitar 10 ribu jamaah dari warga domestik dan warga negara asing yang sudah berada di Arab Saudi. Bahkan pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak mengirimkan jamaah sama sekali.


Meskipun dilaksanakan secara terbatas, pada penyelenggaraan haji kali ini diberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat, jaga jarak dan karantina sebelum atau sesudah menunaikan ibadah. Hal ini penting untuk membendung penyebaran pendemi Covid-19 yang belum kunjung mereda dan membayang-bayangi para jamaah.


Penulis: Alhafiz Kurniawan

Editor: Abdullah Alawi