Nasional

Kiswah Kubro KMNU UGM dengan Ulama Lebanon

NU Online  ·  Selasa, 10 Juni 2014 | 04:01 WIB

Sleman, NU Online
Momentum kunjungan ulama Ahlussunah wal-Jama'ah dari Lebanon ke Indonesia, Syaikh Al Habib Khalil Dabbagh, dimanfaatkan dengan baik Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Gadjah Mada untuk menambah ilmu.
<>
Bekerja sama dengan Syabab Ahlissunah wal Jama’ah (Syahamah), KMNU UGM menyelenggarakan Kajian Islam Ahlussunah wal Jama’ah (Kiswah) Kubro di Pondok Pesantren Innayatullah, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu (7/6).

Dalam acara yang dimulai dari pagi hingga malam, Syaikh Khalil menekankan pentingnya bagi seorang mukallaf, yakni orang yang sudah dibebani syari’ah. Mereka adalah orang yang berakal, baligh, dan sudah mendapatkan syiar Islam.

“Pertama, masuk Islam. Kedua, menjaga iman dan Islam sampai akhir hayyat. Terakhir, melaksanakan hukum-hukum syari’at yang berlaku baginya” lanjut Syaikh Khalil.

“Puncak  ketundukan manusia kepada Allah adalah ibadah,” tambah Syaikh Khalil dalam bahasa Arab  yang diterjemahkan secara fasih oleh Mahfudz Effendi dari Syahamah.

Selain membahas tentang keimanan, Syaikh Khalil juga menyinggung bahayanya meyakini Allah sebagai jism (benda) katsif maupun latif. Di akhir acara, Beliau mengajak peserta Kiswah Kubro untuk berjanji, jika di antara peserta dalam majlis tersebut ada yang masuk surga, maka dia harus mengangkat tangan saudara-saudaranya yang mengikuti Kiswah Kubro untuk masuk surga bersamanya.

Sementara itu, Ketua KMNU UGM, Puguh Imam Al Abib berharap melalui Kiswah Kubro peserta dapat mengamalkan dan mensyiarkan aqidah Ahlussunah wal Jama’ah serta mengkritisi pola pemikiran firqoh Islam.

Kiswah Kubro merupakan agenda rutin dalam program kerja KMNU UGM yang diselenggarakan minimal sekali dalam satu tahun. Sedangkan masyarakat umum yang hendak mendapat ilmu-ilmu berbasis Aswaja bisa menghadiri Kiswah mingguan yang diselenggarakan tiap Ahad pagi di Masjid Al Adab, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. (Mukhanif Yasin Yusuf/Abdullah Alawi)