Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Damai Al Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, H Muhammad Idris Djamaluddin memberikan kiat bagi calon jamaah haji untuk memperoleh haji mabrur. Salah satunya yaitu tidak melakukan dosa selama berlangsungnya ibadah haji.
āAsal selama haji tidak melakukan dosa sebagaimana disebut dalam Al-Qur'an yakni rafats, fusuq dan jidal, insyaallah jadi haji mabrur. Rafats berarti berhubungan seks, sedangkan fusuq berarti maksiat, dan jidal berarti berbantahan,ā jelasnya, Ahad (22/7)
Gus Idris menjelaskan menjaga dari sifat fusuq, jidal, rafast butuh tenaga ektsra karena banyak godaan di tanah suci. Di antaranya, bagi pria melihat perempuan dari negara lain dengan pandangan syahwat. Dan bisa juga bersentuhan kulit dengan perempuan dari negara Eropa dan Timur Tengah yang terkenal cantik.
āDi sana itu berkumpulnya orang dari seluruh dunia. Jadi banyak bahan berbuat dosa. Termasuk dalam rafast adalah melihat dengan syahwat. Wanita dari Turki itu cantik-cantik. Dari Iran juga cantik-cantik. Lelaki normal pasti tertarik. Mata jadi lirak-lirik. Dan bisa membuat kesetrum alias syahwat bangun," tambah Gus Idris.
Selain itu, Gus Idris mengingatkan untuk berhati-hati dalam doa dan krentek (keinginan dalam hati) selama di tanah suci, karena akan langsung dijawab oleh Allah. Termasuk yang dilarang juga adalah berkata buruk, mencela, berdebat dan bertengkar.Ā
āUntuk berkata buruk mudah sekali di sana. Lihat orang hitam ingin berkata buruk. Ada orang aneh-aneh ingin berkata buruk. Ada orang shalat tidak sama, ingin berkata buruk. Shalat dilewati orang, ingin berkata buruk. Lihat teman rajin ke masjid, ingin berkata buruk. Lihat teman tiduran terus, ingin berkata buruk,ā ungkapnya.
Gus Idris mengatakan inti tasyakuran haji bagi yang berangkat adalah mohon doa dan mohon maaf atas segala kesalahan, agar hajinya dimudahkan Allah. Sekaligus berwasiat kepada keluarga yang ditinggalkan. Sebab Rasulullah Muhammad saw menganjurkan, ketika hendak pergi jauh, mintalah doa dan minta maaf pada sanak saudara serta tetangga, sekaligus menulis wasiat.
Bagi yang hadir, tasyakuran haji hikmahnya adalah menguatkan cita-cita untuk berhaji. Sebab haji adalah rukun Islam. Semua orang Islam wajib punya niat haji dalam hati. Dengan mendatangi tasyakuran haji, mudah-mudahan niat haji itu semakin kuat.
āAgar bisa berhaji dan dimudahkan saat haji saya berpesan untuk terus menerus istighfar dan shalawat. Bosan istighfar, ganti shalawat. Capek shalawat, ganti istighfar. Ketika hati tidak baca istighfar dan shalawat, lisan yang baca. Ketika hati sudah baca, lisan berhenti.
Gus Idris memberikan alternatif agar hajinya mabrur yaitu dengan pasrah kepada Allah. āDengan pasrah pada Allah haji kita akan mabrur. Pasrah sepenuhnya pada Allah yaitu merasa hanya Allah yang kuat. Hanya Allah yang tahu. Hanya Allah yang bisa menolong kita,ā pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Kendi Setiawan)