Nasional

Kiai Said Tegaskan Taat pada Ulama Jadi Prinsip NU dalam Keadaan Apapun

Rab, 25 November 2020 | 22:00 WIB

Kiai Said Tegaskan Taat pada Ulama Jadi Prinsip NU dalam Keadaan Apapun

KH Said Aqil Siroj, Ketua PBNU (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa  taat menjalankan perintah para ulama sebagai pewaris para nabi merupakan prinsip yang dipegang teguh oleh NU. Prinsip ini tidak akan berubah dan tidak akan bergeser meskipun diterpa oleh keadaan yang menyulitkan sekalipun

 

Kiai Said menilai, keberkahan NU sebagai organisasi sosial keagamaan di Indonesia didapatkannya dari para ulama yang selama ini memiliki peran besar untuk peradaban Islam Ahlusunah wal jamaah di Indonesia.


“Kita punya prinsip yang tidak mungkin luntur dan bergeser dalam kondisi dan situasi apapun. Dari era penjajahan sampai kemerdekaan, orde lama, orde baru, orde reformasi. NU punya prinsip yang tidak mungkin bergeser, apa pun! walaupun sekarang Covid-19 dan Revolusi 4.0. Kenapa?, karena kita di pangkuan ulama,” ucap Kiai Said saat menyampaikan tausiyah di Harlah ke-54 tahun Kopri PB PMII, Rabu (25/11) malam.


Menurut alumnus Ummal Qurra Arab Saudi ini, para ulama itulah yang telah meniupkan pendidikan rohani atau Islam menyebutnya dengan istilah tarbiyah ruhaniyah. Para ulama tersebut tidak ada lelahnya memberikan bimbingan kepada  warga NU.


“Di situ lah kelebihan kita dari organisasi yang lain,” tambah Kiai Said.


Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah ini mencontohkan, sejak didirikan 1926 silam, akidah warga NU taklid kepada Abu Hasan Asya’ri. Kemudian dalam perkara syariah mayoritas mengikuti Imam Syafi’i dan pada masalah tasawuf NU selalu mengikuti Imam Junaidi Al-Baghdadi dan Imam Ghazali.


“Itu kita tidak pernah luntur dan bergeser. Dan itu yang manfaat, itu yang maslahat dan itu yang berkah,” tutur Kiai Said.


Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Agus Mulyono Herlambang yang hadir dalam kegiatan tersebut mengajak kepada seluruh kader-kader PMII untuk dapat membumikan paham Islam Ahlussunah wal Jamaah di lingkungan kampus.


Menurut dia, paham agama yang keras sangat potensial menyebar di kampus-kampus sehingga dapat menciptakan situasi yang berseberangan dengan komitmen kebangsaan kita.


“Mari jadikan Islam Aswaja menjadi mainstream di kampus, khususnya kalau Kopri persoalan tema-tema perempuan,” ujar Agus di hadapan ratusan kader perempuan PMII.    


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Muhammad Faizin